Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mencari sumber-sumber baru yang berpeluang bisa mendatangkan/meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD setempat.

Ketua Komisi II DPRD Kotabaru Jeri Lumenta mengemukakan itu, usai pertemuan dengan Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel di Banjarmasin, Kamis.

"Apalagi dalam suasana pandemi COVID-19, PAD kami mengalami penurunan," lanjut wakil rakyat dari "Bumi Sa-ijaan" Kotabaru menjawab Antara Kalsel.

Ia menyebutkan, PAD Kotabaru tahun lalu berkisar Rp130 miliar sampai Rp140 miliar, namun sebagai dampak COVID-19 selama ini perkiraan penurunan sekitar lima persen.

"Kita belum tahu bagaimana nanti PAD Kotabaru mendatang. Karena kapan pandemi COVID-19 berakhir," tutur wakil rakyat dari kabupaten paling timur Kalsel tersebut.

"Sebab itulah, kami terus berupaya mencari sumber baru untuk PAD," lanjutnya seraya menambahkan, peluang tersebut antara dari sub sektor perikanan dan kelautan, serta sub sektor perkebunan.

Menurut dia, walau sudah pungutan untuk PAD, namun pada sub sektor perikanan dan perkebunan di Kotabaru masih ada peluang buat mendatangkan penerimaan daerah.

"Terlebih sumber daya perikanan dan kelautan, serta perkebunan di Kotabaru cukup potensial sebagai sumber pendapatan daerah," demikian Jeri Lumenta.
Suasana pertemuan Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel dengan Komisi II DPRD Kabupaten Kotabaru di Banjarmasin, Kamis (2/7). (Syamsuddin Hasan)

Pertemuan atau dengar pendapat dengan wakil rakyat Kotabaru tersebut dipimpin Ketua Komisi II DPRD Kalsel Imam Suprastowo dari PDIP.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020