Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Perbaikan alat "Magnetic Resonance  Imaging" (MRI) di Rumah Sakit  (RS) Ulin Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berhasil diselesaikan sehingga alat seharga Rp100 miliar itu kembali bisa dimanfaatkan .


"Setelah kita lakukan perbaikan sebanyak dua kali, sejak hari ini, alat cangguh tersebut sudah bisa dimanfaatkan," kata Direktur Rumah Sakit Ulin Banjarmasin Kalimantan Selatan Suciati di Banjarmasin, Senin.

Selesainya perbaikan alat diagnosa yang cukup canggih tersebut, maka pasien dari Banjarmasin maupun kabupaten di Kalimantan Selatan sudah bisa memanfaatkan alat tersebut untuk mendeteksi penyakit dengan lebih akurat.

Sebelumnya, alat MRI di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin rusak, sesaat setelah diresmikan pemanfaatannya oleh Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin.

Akibat kerusakan tersebut, RSUD Ulin harus mengeluarkan biaya perbaikan cukup besar, sehingga MRI bisa dimanfaatkan kembali.   

Selain itu, beberapa pasien yang harus mendapat diagnosa lebih detail terkait berbagai penyakit yang dideritanya, harus ke Jawa atau provinsi lain yang rumah sakitnya memiliki MRI.

MRI merupakan alat yang dimanfaatkan untuk memindai (men-scan) jaringan tubuh manusia yang rusak, mulai dari kepala sampai ujung kaki.

Kegunaan alat itu juga sangat dibutuhkan para dokter bedah sebab dengan hasil scan atau pemotretan MRI, dokter bedah yang ingin melakukan operasi bedah saraf di kepala, jantung, otot, atau patah tulang dan lainnya, sangat terbantu.

Hasil pemindaian melalui MRI itu akan memandu dokter bedah untuk menangani penyakit pasien dengan akurat. 

Sebelumnya, kerusakan alat MRI tersebut, membuat Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan marah dan meminta agar pihak RSUD Ulin Banjarmasin, segera melakukan perbaikan, karena alat tersebut sangat diperlukan pasien di Kalsel./A

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014