Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan COVID-19 Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Abdul Haris Makkie, menyampaikan rapat koordinasi dilaksanakan dalam upaya percepatan penanganan kasus COVID-19, serta meningkatnya kasus yang terkonfirmasi positif di Kalsel.
Ia mengatakan, dalam percepatan ini maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel melalui Gugus Tugas Percepatan COVID-19 memandang perlu dilakukannya penguatan pelaksanaan tracing dan tracking berbasis wilayah kerja Puskesmas, sebagai upaya percepatan penelusuran dan pelacakan kasus COVID-19.
"Juga untuk menyamakan persepsi terkait dengan pelaksanaan tracing dan tracking ini COVID-19, Pemprov Kalsel secara marathon melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh pemerintah kota dan kabupaten se Kalsel," katanya, yang juga menjabat Sekdaprov Kalsel, di Kandangan, Selasa (16/6).
Dijelaskan dia, penguatan puskemas dalam pelaksanaan tracing dan tracking ini sangat tepat karena berada langsung di tengah-tengah masyarakat, sehingga puskesmas melalui tim surveilance mampu mendeteksi secara dini kasus-kasus di wilayah kerjanya masing-masing.
Baca juga: Positif COVID-19 HSS jadi 40, satu di antaranya bayi umur 13 hari
Skenario yang akan dijalankan Tim Surveilance, dari Mulai Juni- Juli 2020, tim akan melakukan tracing, tracking dan testing ataupun listing, dan pada Agustus 2020, sudah bisa menemukan semua daftar orang atau memiliki kontak langsung dengan pasien positif.
Puncaknya Agustus akan melakukan treatment dan diharapkan di bulan Agustus 2020 tersebut sudah terjadi penurunan atau pelandaian, treatment terus hingga titik yang tidak mengkhawatirkan lagi.
"Meskipun menjadi tugas tim Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), memberikan pemahaman kepada masyarakat menjadi tugas tambahan dari tim surveilance puskesmas, selain tugas Tracing, Tracking dan Testing (3T)," katanya, bertempat di Pendopo Kabupaten HSS.
Menurut dia, sederhana saja untuk dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini dan tidak tertular, kuncinya disiplin. Dispilin menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak atau physical distancing dan jika tidak ada kepentingan-kepentingan mendesak jangan keluar rumah.
Serta, yang penting lagi adalah bagaimana menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan ini yang perlu disampaikan tim surveilance puskesmas kepada masyarakat sembari melaksanakan tracing, tracking maupun penanganan-penanganan kasus.
Baca juga: 10 tambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 HSS, tiga diantaranya dari PDP yang meninggal
Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad, melaporkan bahwa dalam berapa hari belakangan, pasien yang terkonfirmasi COVID-19 mengalami peningkatan, bahkan Pemkab HSS terpaksa menutup IGD RSUD Kandangan karena ada beberapa dokter dan petugas medis yang terpapar virus ini.
“Jumlah pasien kita yang terdata 540 orang, 179 orang masih belum keluar hasil test Swabnya, dan hari ini ada penambahan lagi 10 orang, sehingga total pasien kita yang terkonfirmasi positif jumlahnya 40 orang, 30 orang dalam perawatan, 5 orang sembuh dan 5 orang meninggal dunia," katanya.
Penanganan pasien yang terkonfimasi, Pemkab HSS menyiapkan tiga lokasi perawatan, yakni RSUD Kandangan, Rumah Sakit Daha Sejahtera dan di Dinas Kesehatan tepatnya bangunan lama RSUD Kandangan sebagai tempat karantina.
Rapat koordinasi Gugus Tugas COVID-19 Kalsel ini dengan HSS sebagai tuan rumah, dan Sekdaprov Kalsel juga menyerahkan simbolis bantuan bantuan perlengkapan Rapid Test 825 buah kepada Kepala Dinas Kesehatan HSS Hj Siti Zainab.
Selanjutnya bantuan 825 buah Rapid test ini akan disalurkan Dinas Kesehatan HSS ke 21 puskesmas yang ada di wilayah di Kabupaten HSS, selain itu diserahkan pula bantuan 575 buah perlengkapan rapid test kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020