Oleh Herlina
Tanjung, (Antaranews.Kalsel) - Sudah lebih satu bulan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Panaan Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, rusak dan dampaknya puskesmas pembantu (Pustu) setempat kesulitan menyimpan vaksin.
Menurut seorang dokter di Desa Panaan, Michael, Senin di Tanjung, untuk kebutuhan vaksin terpaksa mengambil di Kecamatan Bintang Ara dengan jarak sekitar 70 kilometer dengan melintasi medan cukup berat.
"Sejak PLTS rusak, untuk penerangan kita menggunakan mesin genset dan vaksin terpaksa disimpan di Kecamatan Bintang Ara karena harus disimpan pada suhu yang stabil," jelas Michael di Tanjung.
Vaksin sendiri digunakan untuk mencegah adanya penyakit infeksi berat yang bisa menimbulkan kematian dan kecacatan karena itu Michael berharap PLTS di Desa Panaan yang tergolong wilayah terpencil bisa berfungsi kembali.
Hal senada juga dilontarkan warga setempat, dengan tingginya harga minyak tanah hingga mencapai Rp12.000 per liter cukup memberatkan jika tiap malam harus menggunakan lampu minyak.
"Terpaksa menggunakan lampu minyak untuk penerangan atau lilin semenjak PLTS rusak karena itu saya berharap pemerintah daerah segera memperbaiki agar desa Panaan kembali terang," jelas Wahidah satu warga Desa Panaan.
Terpisah Kabid Penataan Wilayah, Dinas Pertambangan Tabalong, Bambang Irawinadi mengatakan saat ini sedang dilakukan tahap perbaikan PLTS di Desa Panaan dan kemungkinan dalam waktu dekat sudah bisa digunakan kembali.
"Mudahan dua hari ini PLTS sudah bisa dimanfaatkan dan warga bisa mengganti sendiri bola lampu yang rusak," jelas Bambang.
Terkait pemenuhan penerangan bagi warga yang tinggal di wilayah terpencil, Dinas Pertambangan Tabalong akan bangun 170 unit PLTS di Desa Dambung Raya, Desa Salikung dan Desa Kalingai.
Dari hasil survei tahun 2010 sebanyak 1.084 kepala keluarga di Tabalong belum menikmati listrik.
Sedangkan PLTS yang sudah dibangun sebanyak 150 unit PLTS pada 2012 dan 172 unit PLTS pada 2013 menggunakan dana APBD Kabupaten.
Termasuk 80 unit PLTS yang dibangun menggunakan dana dari APBD provinsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Tanjung, (Antaranews.Kalsel) - Sudah lebih satu bulan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Panaan Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, rusak dan dampaknya puskesmas pembantu (Pustu) setempat kesulitan menyimpan vaksin.
Menurut seorang dokter di Desa Panaan, Michael, Senin di Tanjung, untuk kebutuhan vaksin terpaksa mengambil di Kecamatan Bintang Ara dengan jarak sekitar 70 kilometer dengan melintasi medan cukup berat.
"Sejak PLTS rusak, untuk penerangan kita menggunakan mesin genset dan vaksin terpaksa disimpan di Kecamatan Bintang Ara karena harus disimpan pada suhu yang stabil," jelas Michael di Tanjung.
Vaksin sendiri digunakan untuk mencegah adanya penyakit infeksi berat yang bisa menimbulkan kematian dan kecacatan karena itu Michael berharap PLTS di Desa Panaan yang tergolong wilayah terpencil bisa berfungsi kembali.
Hal senada juga dilontarkan warga setempat, dengan tingginya harga minyak tanah hingga mencapai Rp12.000 per liter cukup memberatkan jika tiap malam harus menggunakan lampu minyak.
"Terpaksa menggunakan lampu minyak untuk penerangan atau lilin semenjak PLTS rusak karena itu saya berharap pemerintah daerah segera memperbaiki agar desa Panaan kembali terang," jelas Wahidah satu warga Desa Panaan.
Terpisah Kabid Penataan Wilayah, Dinas Pertambangan Tabalong, Bambang Irawinadi mengatakan saat ini sedang dilakukan tahap perbaikan PLTS di Desa Panaan dan kemungkinan dalam waktu dekat sudah bisa digunakan kembali.
"Mudahan dua hari ini PLTS sudah bisa dimanfaatkan dan warga bisa mengganti sendiri bola lampu yang rusak," jelas Bambang.
Terkait pemenuhan penerangan bagi warga yang tinggal di wilayah terpencil, Dinas Pertambangan Tabalong akan bangun 170 unit PLTS di Desa Dambung Raya, Desa Salikung dan Desa Kalingai.
Dari hasil survei tahun 2010 sebanyak 1.084 kepala keluarga di Tabalong belum menikmati listrik.
Sedangkan PLTS yang sudah dibangun sebanyak 150 unit PLTS pada 2012 dan 172 unit PLTS pada 2013 menggunakan dana APBD Kabupaten.
Termasuk 80 unit PLTS yang dibangun menggunakan dana dari APBD provinsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014