Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan mulai mensosialisasikan kampung tangguh di Kabupaten Tanah Laut kepada para kepala desa, camat, bhabinkamtibmas serta babinsa se-Kabupaten Tanah Laut, di Gedung Sarantang Saruntung, Kamis (11/6).
Menurut Sukamta, pembentukan kampung tangguh dalam rangka menghadapi segala bentuk kebencanaan, terutama bencana non alam wabah COVID-19.
Dia menambahkan, kampung tangguh tersebut juga merupakan tanggung jawab semua pihak, dengan demikian dirinya berharap bahwa desa memiliki kemampuan dalam menghadapi kebencanaan, baik bencana alam maupun bencana non alam.
Sukamta menambahkan, adanya kampung tangguh juga sebagai pilot project dalam penanganan COVID-19 sebelum menuju era new normal.
Meskipun demikian, Sukamta mengingatkan, new normal bukan berarti semua kehidupan kembali sebagaimana sebelum adanya COVID-19, namun new normal adalah sebuah tatanan kehidupan baru dimasyarakat.
"Untuk awal-awal, kita coba satu kecamatan satu desa dulu," terangnya.
Dirinya mengatakan, penanganan COVID-19 tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah saja, terlebih jika kasus orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 semakin bertambah.
"Pemerintah daerah tidak akan bisa melakukan karantina terhadap ribuan bahkan puluhan ribu warga Tala seandainya mereka memang terpapar COVID-19. Namun alhamdulillah sampai hari ini pemerintah daerah masih bisa menangani sekitar 200 an orang yang dikarantina," ucap Kamta.
Maka dari itu, Sukamta mengharapkan peran pemerintah desa dalam hal penanganan COVID-19 di desanya masing-masing.
Sebab kedepan, jelas dia, pemerintah daerah hanya akan menangani orang yang bergejala berat dan bergejala sedang.
Orang tanpa gejala, terang dia, diharapkan bisa ditangani oleh pemerintah desa.
Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan menurunkan tim untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya protokol kesehatan di era new normal.
Sosialisasi tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Tanah Laut H Sukamta dan dihadiri Sekretaris Daerah Tanah Laut H Dahnial Kifli, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tanah Laut serta para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Menurut Sukamta, pembentukan kampung tangguh dalam rangka menghadapi segala bentuk kebencanaan, terutama bencana non alam wabah COVID-19.
Dia menambahkan, kampung tangguh tersebut juga merupakan tanggung jawab semua pihak, dengan demikian dirinya berharap bahwa desa memiliki kemampuan dalam menghadapi kebencanaan, baik bencana alam maupun bencana non alam.
Sukamta menambahkan, adanya kampung tangguh juga sebagai pilot project dalam penanganan COVID-19 sebelum menuju era new normal.
Meskipun demikian, Sukamta mengingatkan, new normal bukan berarti semua kehidupan kembali sebagaimana sebelum adanya COVID-19, namun new normal adalah sebuah tatanan kehidupan baru dimasyarakat.
"Untuk awal-awal, kita coba satu kecamatan satu desa dulu," terangnya.
Dirinya mengatakan, penanganan COVID-19 tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah saja, terlebih jika kasus orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 semakin bertambah.
"Pemerintah daerah tidak akan bisa melakukan karantina terhadap ribuan bahkan puluhan ribu warga Tala seandainya mereka memang terpapar COVID-19. Namun alhamdulillah sampai hari ini pemerintah daerah masih bisa menangani sekitar 200 an orang yang dikarantina," ucap Kamta.
Maka dari itu, Sukamta mengharapkan peran pemerintah desa dalam hal penanganan COVID-19 di desanya masing-masing.
Sebab kedepan, jelas dia, pemerintah daerah hanya akan menangani orang yang bergejala berat dan bergejala sedang.
Orang tanpa gejala, terang dia, diharapkan bisa ditangani oleh pemerintah desa.
Selain itu, tambah dia, pihaknya juga akan menurunkan tim untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya protokol kesehatan di era new normal.
Sosialisasi tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Tanah Laut H Sukamta dan dihadiri Sekretaris Daerah Tanah Laut H Dahnial Kifli, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tanah Laut serta para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020