Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) mengatakan bahwa mereka akan memangkas sebanyak 110 pekerjaan dan menutup kantornya di White Plains, New York sebagai bagian dari pengetatan anggaran yang disebabkan oleh wabah COVID-19.

USTA mengatakan dalam sebuah pernyataan mengatakan langkah pengamanan anggaran tersebut diperlukan untuk memerangi dampak negatif jangka panjang dari pandemi dan memastikan turnamen unggulan US Open akan tetap menjadi acara tingkat kelas dunia, demikian dilaporkan Reuters, Selasa.

"Kami memiliki kesempatan untuk membayangkan kembali struktur organisasi untuk melayani komunitas tenis di Amerika Serikat dengan lebih baik," kata Direktur Eksekutif USTA Michael Dowse.

Wabah virus corona SARS-CoV-2 telah membuat kalender tenis profesional berantakan.

Baca juga: Aksi demonstrasi di AS buka mata dunia terkait demokrasi

Wimbledon di Inggris dipastikan batal, French Open (Roland Garros) di Prancis dijadwal ulang, sementara US Open untuk saat ini tetap mempertahankan jadwalnya pada 24 Agustus mendatang.

"Struktur baru ini memungkinkan USTA untuk lebih gesit dan menghemat biaya, sembari mendekatkan para petenis di tingkat lokal. Sayangnya, sekarang merupakan hari yang penuh tantangan bagi banyak keluarga USTA yang telah terkena dampak negatif dari pengurangan awak organisasi, dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada setiap anggota staf USTA atas dedikasi mereka kepada organisasi," katanya.

USTA memperkirakan bisa menghemat simpanan mereka senilai lebih dari Rp278 miliar dengan pengurangan gaji manajemen dan merumahkan sekitar 100 karyawan.

Baca juga: Redam kerusuhan, Departemen Kehakiman AS mengerahkan agen kepolisian

Pertemuan tahunan dan semi-tahunan USTA telah dibatalkan, program dalam pemasaran, pengembangan pemain dan operasi dihilangkan, dan semua proyek modal yang tidak penting ditunda demi penghematan.

Selain itu juga akan ada pengurangan yang signifikan dalam biaya pertemuan dan perjalanan untuk tahun 2021-2023 dengan hanya satu pertemuan tahunan untuk sukarelawan dan stafnya yang bisa dibiayai USTA.

Dengan ditutupnya kantor While Plains, staf yang tersisa akan ditempatkan kembali di lokasi yang belum ditentukan di New York, kata Dowse.

Sebenarnya USTA pada tahun 2018 telah memulai proyek untuk merestrukturisasi organisasi tetapi prosesnya dipercepat oleh pandemi.
 

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020