Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengimbau kepada warga net (netizen) dan masyarakat untuk mengabaikan foto hoaks dampak longsor di Jalan Tol Semarang-Solo Km 426+600 arah Jakarta yang beredar melalui Whatsapp Group dan media sosial  lainnya.

"Mau menginfokan, jika kamu mendapatkan foto seperti berikut terkait longsor di Jalan Tol Semarang-Solo, mohon diabaikan saja, karena foto tersebut merupakan hoax," menurut keterangan daring Kementerian PUPR seperti dikutip dari akun resmi twitter @KemenPU di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Kementerian PUPR harapkan jembatan Teluk Kendari segera rampung

Selain itu, Kementerian PUPR juga menambahkan bahwa pengguna jalan yang menggunakan Jalan Tol Semarang-Solo, mohon untuk tetap berhati-hati, menaati rambu-rambu, dan memantau kondisi lalu lintas secara aktif.

Sebelumnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melalui PT Trans Marga Jateng (TMJ) menegaskan bahwa foto dampak longsor di Jalan Tol Semarang-Solo Km 426+600 arah Jakarta yang beredar melalui Whatsapp Group dan media sosial  lainnya adalah hoaks.

Pihak Trans Marga Jateng menegaskan bahwa foto yang beredar tersebut adalah hoaks karena tidak menggambarkan kondisi sebenarnya.

Baca juga: Menteri PUPR: Progress Tol Ujung Pandang Seksi 3 mencapai 85 persen

Menurut Trans Marga Jateng, longsor memang benar terjadi pada lokasi jalan tol tersebut pada Sabtu (30/5) pukul 22.48 WIB. Kondisi dampak longsor yang sebenarnya dapat dilihat melalui foto udara dari petugas di lapangan yang diambil hari ini, Minggu (31/5) pada pukul 08.20 WIB.

Saat ini berdasarkan informasi terbaru sejak pukul 10.25 WIB pagi tadi, satu lajur di lokasi kejadian telah dapat digunakan dengan aman oleh pengguna jalan.

Hingga saat ini PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola Jalan Tol Semarang-Solo dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran Kabupaten Semarang serta jajaran Polres Semarang terus melakukan pembersihan longsoran di lokasi kejadian untuk memastikan keamanan pengguna jalan.
 

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020