Dua organisasi besar himpunan kabupaten, kota se Indonesia (APEKSI dan APKASI), yang telah ikut berkontribusi dalam pembangunan di negeri ini, kini genap berusia 20 tahun.
Mengambil tema Menjadikan APKASI dan APEKSI sebagai Mitra Strategis dalam Membangun Indonesia yang Maju dan Sejahtera, kegiatan yang diikuti ratusan kepala daerah se Indonesia itu dibuka langsung oleh Mendagri Prof H Muhammad Tito Karnavian, Ph.D secara sederhana, yakni dengan cara Daring Online melalui aplikasi Zoom.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina pun mengikuti kegiatan tersebut langsung dari kediamannya. Secara khusus, ia mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-20 kepada APEKSI dan APKASI.
Dikatakannya, APEKSI dan APKASI merupakan dua organisasi pemerintah kabupaten dan kota yang sudah banyak berkontribusi dalam menjembatani dan memperjuangkan berbagai solusi pembangunan antara pemerintah daerah, bupati, walikota, dengan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah pusat.
“Banyak hal yang sudah diperjuangkan, dan ini adalah sebuah sarana dimana kita duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, untuk memperjuangkan apa yang menjadi kepentingan daerah kita masing-masing,” ujarnya, usai mengikuti kegiatan tersebut, Sabtu .
Khusus untuk organisasi APEKSI, kata pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisariat Wilayah V APEKSI Regional Kalimantan ini, organisasi beranggota seluruh walikota se Indonesia itu diharapkan selalu bersinergi, berjuang dan menjadi lini terdepan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat, terutama dalam penanganan penanggulangan penyebaran virus Covid-19.
“Apalagi menjelang dua hari berakhirnya PSBB tahap III di Kota Banjarmasin. Persiapan kita adalah untuk proses memberlakukan yang namanya kehidupan, tentu akan sangat berarti bagi kita untuk mempersiapkannya dalam bentuk PSBK atau Pembatasan Sosial Berskala Kecil, ditingkat kelurahan, komplek dan kampung, oleh karena itu kita tetap berharap Covid-19 ini bisa kita putus mata rantainya bersama-sama,” katanya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri RI, H Muhammad Tito Karnavian, ada dua hal penting yang disampaikannya dalam sambutannya, pertama tentang penyebaran virus Covid-19 yang kini mulai bisa dikendalikan dan tentang Pilkada di masa pandemic Virus Covid-19.
Menurut Tito, pandemi virus Covid-19 telah mengubah cara hidup manusia dari sesuatu yang sebelumnya tidak lumrah, menjadi sebuah kewajaran.
Kondisi ini, lanjutnya, memunculkan istilah kondisi normal yang baru, dimana masyarakat pada akhirnya harus hidup berdampingan dengan ancaman virus Corona.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mengembalikan aktivitas kehidupan dan penyelenggara pemerintahan pada kondisi sebelum terjadinya Covid-19, atau disebut juga dengan “Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19”.
Penerapan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 bagi pemerintah daerah, harus memenuhi 6 (enam) syarat sebagai berikut, pertama penularan Covid-19 di wilayahnya telah bisa dikendalikan.
Kemudian kapasitas sistem kesehatan yang ada, mulai dari rumah sakit sampai peralatan medis, sudah mampu melakukan identifikasi, isolasi, pengujian, pelacakan kontak, hingga melakukan karantina orang yang terinfeksi. Ketiga mampu menekan resiko wabah virus Corona pada wilayah atau tempat dengan kerentanan yang tinggi.
Keempat penerapan protokol pencegahan Covid-19 di tempat kerja melalui penerapan jaga jarak disik (physical distancing), fasilitas cuci tangan, dan etika pernapasan (dengan masker). Mampu mengendalikan risiko kasus dari pembawa virus yang masuk ke suatu wilayah, dan
Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan masukan, berpendapat dan dilibatkan dalam proses masa transisi menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.
Terkait dengan Pilkada di masa pandemi Virus-19, mantan Kapolri ini kembali menyatakan, hingga saat ini, tidak satupun institusi yang bisa memprediksi kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir.
Oleh karena itu, maka kegiatan kenegaraan tetap dilaksanakan dalam suasana Covid-19 dengan memperhatikan prosedur, protokol kesehatan.
Kementerian Dalam Negeri, Komisi II DPR-RI, KPU, Bawaslu dan DKPP akhirnya sepakat untuk menggelar pelaksanaaan Pilkada Serentak 9 Provinsi, 224 Kabupaten dan 37 Kota pada tanggal 9 Desember 2020.
“Indonesia bukan satu satunya negara yang akan melaksanakan pemilu tahun 2020 di tengah Pandemi Covid-19. Beberapa negara sudah ada yang melakukan Pemilu diantaranya, pemilihan parlemen Korea Selatan pada tanggal 15 April 2020 lalu, kemudian Pemilu Seanad di Irlandia pada tanggal 30-31 Maret 2020 dan beberapa pemilu lainnya. Sedangkan negara yang akan melaksanakan pemilu diantaranya Pemilihan Presiden Islandia pada tanggal 27 Juni 2020 dan Pemilihan Parlemen Mongolia pada tanggal 24 Juni 2020,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk APKASI dan APEKSI. “Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkahi dan melindungi kita semuanya,” pungkasnya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020