Oleh Syamsuddin Hasan

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sejumlah calon anggota legisltif di Kalimantan Selatan mengaku terperanjat ketika melihat atau mengetahui penghitungan suara sementara dari hasil pencoblosan Pemilihan Umum tahun 2014 di provinsi tersebut.

Sebagai contoh dalam perbincangan dengan wartawan di Banjarmasin, Jumat, H Achad Bisung, calon anggota DPRD Kalsel periode 2014 - 2019 mengaku, kaget atau terperanjat melihat penghitungan suara sementara pada Pemilu 2014.

"Karena berdasarkan pengalaman Pemilu 2009 dan pembinaan selama ini, di daerah tersebut saya memperkirkan bisa mendapatkan minimal 100 suara, ternyata saat penghitungan cuma mendapat 20 suara," ujar politisi senior Partai Demokrat itu.

"Tampaknya persaingan pada Pemilu kali ini lebih berat dibandingkan Pemilu-Pemilu terdahulu. Kalau seperti ini caranya, aku minta ampun," lanjut anggota DPRD Kalsel dua periode tersebut.

Menurut Ketua Komisi I bidang hukum dan pemerintahan DPRD Kalsel itu, untuk Pemilu mendatang perlu pembenahan yang lebih baik lagi, agar tidak menimbulkan biaya tinggi serta dampak negatif lainnya.

"Sebab kalau seperti Pemilu 2014 atau terlebih berat lagi, dampak Pemilu yang akan datang bukan cuma menimbulkan biaya tinggi, tapi dampak-dampak negatif lain yang semestinya tidak perlu terjadi," demikian Achmad Bisung.

Sebagaimana Pemilu 2009, pada 2014 Bisung kembali calon anggota DPRD tingkat provinsi melalui daerah pemilihan (dapil) V Kalsel yang meliputi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.

Persoalan yang hampir serupa dikemukakan H Riduan Masykur, anggota DPRD Kalsel dari Partai Bintang Reformasi (PBR) yang pada Pemilu 2014 mencalon kembali melalui Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Semula calon anggota DPRD tingkat provinsi dari Hanura untuk dapil III Kalsel, yaitu Kabupaten Barito Kuala (Batola) itu optimistis bisa jadi, tapi menjadi sangsi dengan melihat kondisi objektif pemilih dan caleg lain.

Namun kedua calon anggota DPRD Kalsel dari Demokrat dan Hanura itu masih tetap ceria serta melaksanakan tugas-tugas kedewanan, seperti rapat komisinya bersama mitra kerja.

"Kita tak perlu stres melihat hasil Pemilu 2014. Kalau stres, kita bisa tambah masalah dan rugi," ujar Haera, calon anggota DPRD Kalsel dari perempuan Partai Demokrat.

Pada Pemilu 2014, Kalsel yang terdiri 13 kabupaten/kota terbagi tujuh dapil, yaitu dapil I Kota Banjarmasin, II Kabupaten Banjar, III Batola, serta dapil IV terdiri Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Kemudian dapil V (tiga kabupaten), VI Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), serta dapil VII Kalsel terdiri Kabupaten Tanah Laut (Tala) dan Kota Banjarbaru.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014