Arus penumpang melalui angkutan sungai menggunakan kapal cepat atau "speedboat" dan kapal lainnya di pelabuhan terapung Sungai Barito dari dan ke Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada H-4 Lebaran 2020 masih sepi.

"Penumpang arus mudik tidak ada lonjakan dan masih sepi, mungkin karena ada larangan mudik dan masih terjadinya pandemi COVID-19," kata seorang petugas loket pelabuhan UPTD Dermaga Muara Teweh Hermanto di Muara Teweh, Rabu.

Menurut dia, penumpang hari ini menggunakan speedboat tujuan Buntok Kabuaten Barito Selatan dan Tumpung Laung Kecamatan Montallat serta sejumlah desa lainnya yang ada di pinggiran Sungai Barito masih minim yakni keberangkatan jam 07.00 WIB tujuan Tumpung Laung hanya ada lima orang, pukul 09.00 WIB sebanyak 11 penumpang dan jam 13.00 WIB ke Tumpung Laung ada enam orang.

Kondisi penumpang ini, kata dia, jauh berbeda pada arus mudik 2019 lalu, dimana pada waktu dan masing-masing jurusan yang sama jumlah penumpang rata-rata di atas 15 orang.

"Akibat minimnya penumpang ini, pernah angkutan speedboat tidak jadi berangkat karena jumlah penumpang sedikit," katanya.

Kepala UPTD Dermaga Muara Teweh Muhammad Nurdin mengakui arus penumpang yang berangkat dan tiba di pelabuhan Muara Teweh dengan tujuan Buntok, Puruk Cahu dan Tumpung Laung berkurang dibanding tahun lalu.

"Jumlah penumpang tidak sepadat tahun lalu, namun transpotasi sungai ini tetap berjalan normal," kata dia.
Petugas speedboat menyiapkan armada untuk berangkat ke Buntok dan Tumpung Laung serta sejumlah desa lainnya dari pelabuhan Muara Teweh, Rabu (20/5/2020).ANTARA/Kasriadi

Nurdin mengatakan meski penumpang minim, namun pihaknya tetap menyiapkan puluhan armada untuk mengantisipasi lonjakan penumpang sepeti speedboat, motor getak dan sarana angkutan sungai lainnya.

Angkutan sungai yang pelabuhannya berada di kawasan Jalan Panglima Batur Muara Teweh itu melayani beberapa desa di pedalaman Sungai Barito dan kabupaten terdekat.

Kapal cepat melayani masyarakat dari Muara Teweh-Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, dengan tarif sebesar Rp175.000 per orang.

Kemudian, Muara Teweh-Buntok dengan biaya Rp190 ribu/orang serta Muara Teweh-Tumpung Laung Kecamatan Montallat dengan tiket Rp150 ribu/penumpang.

Selain itu, disiapkan motor getek jurusan Muara Teweh-Puruk Cahu dengan biaya Rp120.000/orang dan Muara Teweh-Tumpung Laung dengan tiket Rp70 ribu/orang.

"Sedangkan bus air untuk jurusan Muara Teweh-Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan tarif Rp110 ribu/orang.Namun bis air ini dalam sebulan lebih tidak berorperasi karena sedang menjalani perbaikan (dok)," jelas dia.

Nurdin menjelaskan, di pelabuhan Muara Teweh ini didirikan posko COVID-19 khusus memeriksan penumpang yang berangkat maupun tiba di pelabuhan ini yang merupakan gabungan dari Puskesmas, Dinas Perhubungan, kepolisian, TNI AD, Satpol PP, BPBD dan organisasi radio setempat.

Posko yang dioperasikan sejak 26 Maret 2020 sampai sekarang ini melakukan pengukuran suhu tubuh dan mencatat riwayat perjalanan warga yang akan berangkat maupun tiba di pelabuhan Muara Teweh.

"Berdasarkan catatan di posko sungai ini ada sejumlah warga yang suhu tubuhnya mencapai tertinggi 38,6 C dan orang ini langsung kami tangani dan diserahkan ke RSUD Muara Teweh untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Nurdin.

Pewarta: Kasriadi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020