PT Adaro Indonesia mendatang dua ventilator impor dari luar negeri untuk rumah sakit rujukan COVID-19, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.
Hibah dua ventilator untuk penanganan pasien COVID-19 ini diserahkan Banjarmasin Representative Office Manager PT Adaro Indonesia Abdurrahman kepada Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dr Hj Suciati di RSUD Ulin Banjarmasin, Rabu.
Menurut dr Hj Suciati, ventilator dari PT Adaro Indonesia ini sangat membantu RSUD Ulin Banjarmasin yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19.
"Kita sudah miliki 10 alat ventilator, jadi kini 12 alat ventilator dengan bantuan PT Adaro ini," tuturnya.
Suciati menyampaikan bahwa pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi juga akan membantu sepuluh alat ventilator.
"Saat ini kalau kurang, bisa digunakan alat ventilator milik ICU, jadi dapat terlayani semuanya," beber Suciati.
Menurut dia, RSUD Ulin Banjarmasin saat ini merawat sekitar 64 orang yang positif COVID-19, di mana upaya maksimal dilakukan untuk kesembuhan pasien.
Untuk kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis melayani pemeriksaan pasein COVID-19, menurut dia saat ini sudah mencukupi.
Sementara itu, Banjarmasin Representative Office Manager PT Adaro Indonesia Abdurrahman mengatakan, penyerahan bantuan dua unit alat ventilator ini sebagai kometmen PT Adaro Indonesia bersama pemerintah untuk menangani COVID-19 agar cepat hilang.
"Kita harap bantuan ini sangat bermanfaat, dan moga pasien yang dirawat di sini cepat sembuh," paparnya.
Menurut dia, untuk RS rujukan COVID-19 di Kalimantan Selatan memang baru RSUD Ulin Banjarmasin yang dibantu alat ventilator ini. Sebab pengadaan alat ventilator saat ini cukup sulit hingga harus impor dari luar negeri.
"Ini dari luar negeri, karena waktu itu harus mesan agak lama, tidak ada di dalam negeri, mungkin dari Amerika ini dibelinya," papar Abdurrahman.
Dikatakannya, PT Adaro Indonesia memberi bantuan senilai Rp20 miliar untuk penanganan COVID-19 ini, bentuknya macam-macam.
"Selain ventilator ini, ada ambulance dan APD, sebagian besar sudah diserahkan ke daerah-daerah," tutur Abdurahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Hibah dua ventilator untuk penanganan pasien COVID-19 ini diserahkan Banjarmasin Representative Office Manager PT Adaro Indonesia Abdurrahman kepada Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dr Hj Suciati di RSUD Ulin Banjarmasin, Rabu.
Menurut dr Hj Suciati, ventilator dari PT Adaro Indonesia ini sangat membantu RSUD Ulin Banjarmasin yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19.
"Kita sudah miliki 10 alat ventilator, jadi kini 12 alat ventilator dengan bantuan PT Adaro ini," tuturnya.
Suciati menyampaikan bahwa pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi juga akan membantu sepuluh alat ventilator.
"Saat ini kalau kurang, bisa digunakan alat ventilator milik ICU, jadi dapat terlayani semuanya," beber Suciati.
Menurut dia, RSUD Ulin Banjarmasin saat ini merawat sekitar 64 orang yang positif COVID-19, di mana upaya maksimal dilakukan untuk kesembuhan pasien.
Untuk kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis melayani pemeriksaan pasein COVID-19, menurut dia saat ini sudah mencukupi.
Sementara itu, Banjarmasin Representative Office Manager PT Adaro Indonesia Abdurrahman mengatakan, penyerahan bantuan dua unit alat ventilator ini sebagai kometmen PT Adaro Indonesia bersama pemerintah untuk menangani COVID-19 agar cepat hilang.
"Kita harap bantuan ini sangat bermanfaat, dan moga pasien yang dirawat di sini cepat sembuh," paparnya.
Menurut dia, untuk RS rujukan COVID-19 di Kalimantan Selatan memang baru RSUD Ulin Banjarmasin yang dibantu alat ventilator ini. Sebab pengadaan alat ventilator saat ini cukup sulit hingga harus impor dari luar negeri.
"Ini dari luar negeri, karena waktu itu harus mesan agak lama, tidak ada di dalam negeri, mungkin dari Amerika ini dibelinya," papar Abdurrahman.
Dikatakannya, PT Adaro Indonesia memberi bantuan senilai Rp20 miliar untuk penanganan COVID-19 ini, bentuknya macam-macam.
"Selain ventilator ini, ada ambulance dan APD, sebagian besar sudah diserahkan ke daerah-daerah," tutur Abdurahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020