Oleh Imam Hanafi

Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sebagian pengungsi korban kebakaran Desa Dirgahayu, dan Kelurahan Baharu Selatan, di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mulai terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan (Ispa).


"Dari 140 pasien yang berobat, sekitar 43 orang di antaranya terjangkit penyakit infeski saluran pernafasan," kata dokter jaga di Posko kebakaran dr Deni, di Kotabaru, Rabu.

Selain Ispa, pengungsi korban kebakaran juga menderita penyakit saluran pencernaan atau diare, dan mag.

Menurut Deni, salah satu penyebab tingginya penyakit Ispa akibat menghirup asap saat kemabaran, dan dampaknya baru dirasakan beberapa hari setelah kejadian.

"Keluhan mereka saat datang ke posko kesehatan, sering batuk, dan sesak nafas," terangnya.

Sedangkan untuk penyakit diare dan mag, salah satunya dampak dari psikologis yang membuat mereka tidak teratur makan, dan kurang memperhatikan kesehatan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotabaru Tri Basuki Rahmat, menambahkan, saat ini para pengungsi sudah mendapatkan perawatan kesehatan dari tim medis di posko kesehatan.

"Sementara ini mereka berobat jalan, dan obat-obatan sudah disediakan cukup di posko kesehatan," tambah Basuki.

Sementara itu, posko sudah menerima bantuan uang sebanyak Rp184 juta, sembilan bahan pokok, pakaian bekas layak pakai, dan bantuan yang lainnya.

"Khusus untuk bantuan berupa uang BPBD sudah menyerahkan masing-masing kepala keluarga Rp500 ribu, dan Kamis (10/4), kita juga akan kembali bantuan berupa uang," imbuhnya.

Sedangkan untuk bahan sembako, pihaknya sudah dua kali menyerahkan paket sembako dan dua kardus mie instan.

  Dia mengemukakan, kebakaran yang terjadi di Desa Dirgahayu, Kelurahan Baharu Selatan pada Kamis (3/4) menyebabkan 38 unit rumah hangus, dan 224 jiwa, dengan 69 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.   

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014