Para akademikus dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) aktif memberikan pelatihan mengenai penanganan jenazah yang positif terpapar COVID-19.

"Kami bersama-sama Tim Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, secara serial melakukan sosialisasi dan pelatihan di beberapa rumah sakit dan dinas kesehatan," kata Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran ULM dr. H. Iwan Aflanie, M.Kes, Sp di Banjarbaru, Minggu.

Bahkan, pada kegiatan terakhir, kata Iwan, pihaknya juga melakukan pelatihan di Polda Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) untuk memberikan materi penanganan jenazah COVID-19 bagi anggota Polri.

Menurut Iwan, dengan adanya pelatihan tersebut harapannya semua rumah sakit di wilayah Kalimantan Selatan yang menjadi rujukan COVID-19 tidak hanya siap melayani pasien, namun juga siap menangani jenazah positif terpapar virus corona.
Baca juga: ULM buka pendaftaran Prodi Dokter Spesialis

Universitas Lambung Mangkurat memang terlibat dalam berbagai aspek penanganan dan penanggulangan pandemi COVID-19 di Kalimantan Selatan. Selain bidang medis, para akademikus ULM juga aktif dalam bidang psikologi, komunikasi dan edukasi serta beberapa bidang pendukung lainnya, seperti Unit Konsultasi dan Pelayanan Psikologi (UKPP) Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran.

ULM, kata Iwan, juga aktif memberikan layanan konseling psikologi bagi mahasiswa yang membutuhkan dukungan psikologis terkait situasi pandemi COVID-19.

Pelayanan konseling psikologi ditangani oleh Tim Ahli UKPP tanpa berbayar alias gratis. Layanan dilakukan secara daring mematuhi peraturan tentang jaga jarak sesuai protokol pencegahan virus corona.

Salah satu Tim Konselor Dr. Ermina Istiqomah, M.Psi mengatakan, dibukanya pelayanan konseling psikologi sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi pandemi COVID-19.

Menurut Ermina, wabah virus corona tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik seseorang, tapi juga mengganggu secara mental orang-orang yang secara fisik sehat.
Baca juga: Mahasiswa ULM buat hand sanitizer yang diapresiasi Wali Kota Banjarbaru

Kemudian mahasiswa serta dosen S1 Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) bersama Program Studi Profesi Apoteker berinisiatif untuk membuat cairan pembersih tangan.

Semua mahasiswa dan dosen yang terlibat, katanya, juga menerapkan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 dan pembuatannya higienis serta mengutamakan standart WHO, yaitu dengan komposisi mengikuti formula WHO, serta kontrol kualitas standar WHO dengan kadar etanol 70 hingga 85 persen.

Aksi pembuatan cairan pembersih tangan itu mendapat apresiasi dari Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani ketika secara langsung menyaksikan proses pembuatannya.

Wali kota mengaku siap menggandeng ULM membuat cairan pembersih tangan dalam jumlah massal, yang diharapkan mampu mengatasi keterbatasannya di masyarakat dalam menekan penyebaran virus corona.

Pewarta: Firman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020