Oleh Ulul Maskuriah

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin meminta seluruh masyarakat untuk mewaspadai gerakan untuk mengajak agar masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya atau Golput pada pelaksanaan pencoblosan pada Pemilu 9 April 2014.

Gubernur pada sosialisasi pemanfaatan dana hibah di Banjarmamsin, Selasa, mengatakan saat ini diduga ada upaya-upaya yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk membuat pelaksanaan Pemilu tidak berjalan lancar dengan mengajak masyarakat untuk Golput.

"Sepertinya ajakan untuk Golput sudah menjadi gerakan yang dilakukan dengan tujuan-tujuan tertentu, masyarakat harus mewaspadainya," katanya.

Gubernur kembali mengajak agar masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, sehingga pemerintah bisa mendapatkan legitimasi yang kuat dari rakyat untuk bisa melanjutkan pemerintahan.

Menurut dia, berdasarkan pengalaman pelaksanaan pemilihan kepala daerah di beberapa daerah, partisipasi pemilih terus menurun, sehingga diharapkan pada Pemilu kali ini penurunan tidak sampai 50 persen.

"Jangan sampai partisipasi pemilih hanya 50 persen bahkan kurang, bila hal tersebut terjadi akan tidak baik bagi pemerintahan ke depan, Pemilu ini adalah masa depan kita," kata Gubernur di hadapan ratusan anggota organisasi di bawah binaan Kesbangpolinmas Pemprov Kalsel.

Selain mewaspadai Golput atau golongan putih yang berarti juga masyarakat yang tidak memanfaatkan hak pilihnya, Gubernur juga meminta masyarakat juga mewaspadai "Golput" dalam artian "golongan penunggu uang tunai".

Saat ini, kata dia, tidak sedikit masyarakat yang bersedia mencoblos bila mendapatkan uang dari para Caleg, praktik-praktik seperti tersebut sebaiknya dihindari, agar rakyat benar-benar bisa mendapatkan pemimpin yang amanah.

Gubernur juga berharap, agar masyarakat selalu menjaga silaturahim antara keluarga dan masyarakat, walaupun beda pilihan maupun partai politik, seyogyanya hal tersebut tidak merusak persaudaraan.

"Jangan sampai hanya gara-gara pilihannya tidak sama, suami istri tidak teguran," kata gubernur disambut tawa peserta sosialisasi.

Menurut Gubernur, menjaga persatuan dan silaturahim, merupakan salah satu modal yang cukup untuk membantu pemerintah dalam menyukseskan Pemilu kali ini.

"Jangan sampai peristiwa 23 Mei 1997 atau 17 tahun lalu kembali terjadi, di mana kampanye yang awalnya berjalan aman dan kondusif, hanya dalam waktu beberapa saat berubah menjadi sangat mencekam dan mengerikan," katanya. ***1***

Ridwan Ch

(T.U004/B/R010/R010) 25-03-2014 21:36:48

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014