Oleh Imam Hanafi
Kotabaru, (Antaranews.Kalsel) - Dua bocah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, M Nur (1,5), dan Azra (5), meninggal dunia.
"Korban atas nama Azra meninggal dalam perjalanan saat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Ulin Banjarmasin, dan satu korban atas nama M Nur, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Kotabaru," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru drg Cipta Waspada, didampingi Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes setempat, dr Soedarsono Kyai Demak, di Kotabaru, Senin.
Sebelum dirawat di Rumah Sakit Umum Kotabaru, M Nur warga Jalan Sisingamangaraja itu sudah tujuh hari sakit dan dirawat oleh orangtuanya di rumahnya sendiri.
"Orangtuanya tidak tahu, bahwa penyakit yang diderita anaknya merupakan penyakit demam berdarah," ujar dia.
Baru beberapa jam dirawat di RSU Kotabaru, kondisi M Nur kritis dan langsung dirawat di ruang ICCU.
Sedangkan Azra, sebelum dirujuk ke RSU Ulin Banjarmasin, masuk RSUD Kotabaru dalam kondisi lemah.
Berdasarkan hasil tes darah di laboratorium, kesadaran Azra sudah menurun dan dia diduga terkena Dengue Shock Syndrome (DSS), sehingga harus dirujuk ke RSU Ulin Banjarmasin.
Darsono menambahkan, sebelum masuk RSU Kotabaru, Azra sudah berobat ke Rumah Sakit Ulin di Banjarmasin, karena saat itu dia menderita panas dan demam.
Namun pihak rumah sakit belum menemukan hasil laboratorium yang memastikan bahwa Azra terjangkit penyakit DBD, hanya saja hasil leukositnya naik.
"Azra cukup berobat jalan, dan pulang ke rumah keluarganya di Banjarmasin. Sabtu (8/2) dia pulang bersama orang tuanya ke Kotabaru, karena panasnya sudah turun," katanya.
Setelah pulang di Kotabaru, Minggu, terdapat bintik merah dan kesadarannya menurun, sehingga oleh orang tuanya Azra dibawa ke RSUD Kotabaru, dan Senin dirujuk oleh pihak rumah sakit.
Dalam perjalanan, di sekitar Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu, Azra sudah tidak tertolong lagi, saat menuju RSU Ulin Banjarmasin.
Dinkes Kotabaru mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit DBD itu, dengan melakukan pengasapan atau fogging fokus untuk memusnahkan larva nyamuk penyebar DBD di daerah endemis.
Pihak puskesmas di daerah ini juga membagikan bubuk abate secara gratis, untuk membunuh jentik nyamuk yang menjadi vektor penularan DBD.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Kotabaru, (Antaranews.Kalsel) - Dua bocah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, M Nur (1,5), dan Azra (5), meninggal dunia.
"Korban atas nama Azra meninggal dalam perjalanan saat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Ulin Banjarmasin, dan satu korban atas nama M Nur, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Kotabaru," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru drg Cipta Waspada, didampingi Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes setempat, dr Soedarsono Kyai Demak, di Kotabaru, Senin.
Sebelum dirawat di Rumah Sakit Umum Kotabaru, M Nur warga Jalan Sisingamangaraja itu sudah tujuh hari sakit dan dirawat oleh orangtuanya di rumahnya sendiri.
"Orangtuanya tidak tahu, bahwa penyakit yang diderita anaknya merupakan penyakit demam berdarah," ujar dia.
Baru beberapa jam dirawat di RSU Kotabaru, kondisi M Nur kritis dan langsung dirawat di ruang ICCU.
Sedangkan Azra, sebelum dirujuk ke RSU Ulin Banjarmasin, masuk RSUD Kotabaru dalam kondisi lemah.
Berdasarkan hasil tes darah di laboratorium, kesadaran Azra sudah menurun dan dia diduga terkena Dengue Shock Syndrome (DSS), sehingga harus dirujuk ke RSU Ulin Banjarmasin.
Darsono menambahkan, sebelum masuk RSU Kotabaru, Azra sudah berobat ke Rumah Sakit Ulin di Banjarmasin, karena saat itu dia menderita panas dan demam.
Namun pihak rumah sakit belum menemukan hasil laboratorium yang memastikan bahwa Azra terjangkit penyakit DBD, hanya saja hasil leukositnya naik.
"Azra cukup berobat jalan, dan pulang ke rumah keluarganya di Banjarmasin. Sabtu (8/2) dia pulang bersama orang tuanya ke Kotabaru, karena panasnya sudah turun," katanya.
Setelah pulang di Kotabaru, Minggu, terdapat bintik merah dan kesadarannya menurun, sehingga oleh orang tuanya Azra dibawa ke RSUD Kotabaru, dan Senin dirujuk oleh pihak rumah sakit.
Dalam perjalanan, di sekitar Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu, Azra sudah tidak tertolong lagi, saat menuju RSU Ulin Banjarmasin.
Dinkes Kotabaru mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit DBD itu, dengan melakukan pengasapan atau fogging fokus untuk memusnahkan larva nyamuk penyebar DBD di daerah endemis.
Pihak puskesmas di daerah ini juga membagikan bubuk abate secara gratis, untuk membunuh jentik nyamuk yang menjadi vektor penularan DBD.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014