Dinas Perdagangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan program pasar murah dari rumah ke rumah untuk menghindari kerumunan massa sebagaimana yang terjadi tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Perdagangan Pemprov Kalsel Birhasani di Banjarmasin Sabtu mengatakan, pola perdagangan pasar murah secara tertutup tersebut telah dilaksanakan sejak beberapa hari lalu, kerja sama dengan distributor serta kabupaten dan kota.
"Pasar murah sudah kami laksanakan secara tertutup atau dari rumah ke rumah. Jadi warga yang berhak mendapatkan paket murah tersebut, didata terlebih dahulu, kemudian barangnya diantar langsung ke rumah, sehingga tidak ada kerumunan," katanya.
Pasar murah tahap pertama dengan subsidi, disiapkan sebanyak 6.500 paket dan kini telah habis didistribusikan pada 10 kabupaten dan kota di Kalsel.
Harga setiap paket seharusnya adalah Rp68.200, berupa gula 2 kilogram dengan harga Rp12.500 per kilogram, minyak goreng 2 liter, tepung terigu 1 kilogram, satu kotak teh dan satu kaleng susu kental manis.
Harga tersebut, jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran, karena harga yang diberikan merupakan harga distributor, ditambah dengan subisidi per paket sebesar Rp18.200.
"Kalau dihitung harga pasar, harga per paket bisa mencapai Rp80 ribu lebih, karena saat itu harga gula berkisar Rp19 ribu- Rp20 ribu per kilogram.
Rencananya program pasar murah secara tertutup tersebut, akan dilanjutkan oleh kabupaten dan kota di Kalsel.
Hanya saja, tambah dia, paket pasar murah tersebut tanpa subsidi, karena sebagian besar perusahaan di Kalsel, memilih mendistribusikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) untuk tim kesehatan.
"Bagi kabupaten dan kota yang akan melaksanakan pasar murah, akan kami bantu dengan menghubungkan ke distributor, sehingga mendapatkan harga murah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kepala Dinas Perdagangan Pemprov Kalsel Birhasani di Banjarmasin Sabtu mengatakan, pola perdagangan pasar murah secara tertutup tersebut telah dilaksanakan sejak beberapa hari lalu, kerja sama dengan distributor serta kabupaten dan kota.
"Pasar murah sudah kami laksanakan secara tertutup atau dari rumah ke rumah. Jadi warga yang berhak mendapatkan paket murah tersebut, didata terlebih dahulu, kemudian barangnya diantar langsung ke rumah, sehingga tidak ada kerumunan," katanya.
Pasar murah tahap pertama dengan subsidi, disiapkan sebanyak 6.500 paket dan kini telah habis didistribusikan pada 10 kabupaten dan kota di Kalsel.
Harga setiap paket seharusnya adalah Rp68.200, berupa gula 2 kilogram dengan harga Rp12.500 per kilogram, minyak goreng 2 liter, tepung terigu 1 kilogram, satu kotak teh dan satu kaleng susu kental manis.
Harga tersebut, jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran, karena harga yang diberikan merupakan harga distributor, ditambah dengan subisidi per paket sebesar Rp18.200.
"Kalau dihitung harga pasar, harga per paket bisa mencapai Rp80 ribu lebih, karena saat itu harga gula berkisar Rp19 ribu- Rp20 ribu per kilogram.
Rencananya program pasar murah secara tertutup tersebut, akan dilanjutkan oleh kabupaten dan kota di Kalsel.
Hanya saja, tambah dia, paket pasar murah tersebut tanpa subsidi, karena sebagian besar perusahaan di Kalsel, memilih mendistribusikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) untuk tim kesehatan.
"Bagi kabupaten dan kota yang akan melaksanakan pasar murah, akan kami bantu dengan menghubungkan ke distributor, sehingga mendapatkan harga murah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020