Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syamsuddin SE berpendapat atau menyarankan, untuk percepatan penanganan mewabahnya virus Corona atau COVID-19 di provinsinya kemungkinan bisa menggunakan pemeriksaan alternatif.

"Pemeriksaan alternatif terhadap mereka yang terduga kena COVID-19 tersebut seperti menggunakan 'Genexpert' (sejenis alat darah)," ujar mantan anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel yang akrab dengan sapaan Bang Dhin itu di Banjarmasin, Rabu.

Pasalnya, lanjut politikus muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, hampir semua rumah sakit di Kalsel atau provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut memiliki Genexpert.

Oleh karena hampir semua rumah  sakit di provinsinya memiliki Genexpert, wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu itu berharap, untuk percepatan penanganan COVID-19 kemungkinan bisa menggunakan pemeriksaan alternatif tersebut.

Pendapat atau saran anak muda yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kalsel itu sehubungan dengan meningkatnya kasus pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di provinsinya yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa.

Ia menambahkan, Genexpert merupakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan TB terdapat pada semua kabupaten/kota di Kalsel atau provinsi tertua di Pulau Kalimantan.

Sementara perkiraan biaya pemeriksaan dengan menggunakan Genexpert berkisar antara Rp1,5 sampai Rp2 juta, namun bisa mendapatkan hasil sekitar dua jam kemudian.

"Tampaknya penggunaan Genexpert  sangat efektif dan efisien untuk kabupaten yang jauh dari pusat kota provinsi. Karena hasil yang cepat, dan juga berdampak terhadap penanganan yang  bisa lebih dini," kutipnya dari hasil diskusi dengan beberapa dokter di provinsinya.

Oleh karena pemeriksaan bersifat infeksius maka perlu standar laboratorium dan tentunya sudah harus terfikirkan ketika alat Genexpert di drop ke kabupaten sekitar tahun 2017-an, lanjutnya.

"Kami selaku wakil rakyat akan terus mendorong percepatan pemeriksaan atau penanganan COVID-19, kendati kemungkinan harus menggunakan pemeriksaan alternatif," demikian Bang Dhin.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020