Oleh Syamsuddin Hasan
Jakarta, (Antaranews.Kalsel) - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB-PII) yang berlangsung di Jakarta, 2 Februari - 3 Maret 2014, membicarakan "PII Mart".
"Keberadaan PII MART bertujuan antara lain untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan sebagai salah satu upaya mengentaskan kemiskinan," kata Asep ST Sujana, salah seorang penggagas Rakernas PKB-PII di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, untuk memberdayakan keluarga besar Pelajar Islam Indonesia (PII) yang jumlahnya cukup banyak tersebar di Indonesia, dan tergolong potensial dalam lapangan kerja.
Menurut anggota PKB-PII dari Provinsi Banten itu, untuk membuka PII Mart relatif mudah, sehingga memungkinkan bagi keluarga besar PII, karena tidak terlalu memerlukan modal besar.
"Untuk membuka PII MART bisa bekerja sama dengan produsen, dan yang terpenting bagaimana menjaga kepercayaan agar mitra dari kerja sama itu percaya," ujarnya.
"Hal lain yang juga perlu menjadi perhatian, yaitu harus berdasarkan analisis kelayakan, dan sesuai kebutuhan standar gerai toko PII MART tersebut," lanjutnya.
Menurut dia, dengan PII SMART berarti akan mendapatkan bagi hasil syariah (mudharabah) yang menguntungkan, dan dengan peluang besar mendapat "extra marketing income" (penerimaan/penghasilan dari pasar yang ekstra).
Selain itu, mendapat bantuan pengembangan jaringan pelanggan anggota yang terpadu dengan program pemberdayaan (pembiayaan, pembinaan dan pembelajaran) Usaha Kecil Menengah (UKM) ritel (warug kecil) melalui kemitraan strategis.
Sebagai bahan kajian serta mendorong terbukanya PII MART, peserta Rakernas mendapat undangan meninjau PII MART di Cibinong Banten, yang dikelola Asep bersama kawan-kawan, yang dijadwalkan 3 Maret 2014.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Jakarta, (Antaranews.Kalsel) - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB-PII) yang berlangsung di Jakarta, 2 Februari - 3 Maret 2014, membicarakan "PII Mart".
"Keberadaan PII MART bertujuan antara lain untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan sebagai salah satu upaya mengentaskan kemiskinan," kata Asep ST Sujana, salah seorang penggagas Rakernas PKB-PII di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, untuk memberdayakan keluarga besar Pelajar Islam Indonesia (PII) yang jumlahnya cukup banyak tersebar di Indonesia, dan tergolong potensial dalam lapangan kerja.
Menurut anggota PKB-PII dari Provinsi Banten itu, untuk membuka PII Mart relatif mudah, sehingga memungkinkan bagi keluarga besar PII, karena tidak terlalu memerlukan modal besar.
"Untuk membuka PII MART bisa bekerja sama dengan produsen, dan yang terpenting bagaimana menjaga kepercayaan agar mitra dari kerja sama itu percaya," ujarnya.
"Hal lain yang juga perlu menjadi perhatian, yaitu harus berdasarkan analisis kelayakan, dan sesuai kebutuhan standar gerai toko PII MART tersebut," lanjutnya.
Menurut dia, dengan PII SMART berarti akan mendapatkan bagi hasil syariah (mudharabah) yang menguntungkan, dan dengan peluang besar mendapat "extra marketing income" (penerimaan/penghasilan dari pasar yang ekstra).
Selain itu, mendapat bantuan pengembangan jaringan pelanggan anggota yang terpadu dengan program pemberdayaan (pembiayaan, pembinaan dan pembelajaran) Usaha Kecil Menengah (UKM) ritel (warug kecil) melalui kemitraan strategis.
Sebagai bahan kajian serta mendorong terbukanya PII MART, peserta Rakernas mendapat undangan meninjau PII MART di Cibinong Banten, yang dikelola Asep bersama kawan-kawan, yang dijadwalkan 3 Maret 2014.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014