Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Badan jalan di wilayah Sungai Karias dan beberapa daerah lain di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, rusak berat, akibat setahun tiga kali terendam banjir.

Kepala Desa Sungai Karias Muhammad Jayan, Kamis mengatakan, setiap terjadi curah hujan tinggi di daerah Sungai Karias dan sekitarnya, badan jalan di wilayah tersebut terendam banjir, mengakibatkan aspal mudah terkelupas, dan tergerus oleh air sehingga badan jalan banyak berlubang.

"Sebagian aspal di badan jalan tersebut sudah terkelupas dan hilang tergerus oleh banjir," kata Yayan.

Masyarakat meminta pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak dengan cara meninggikan badan jalan, karena kalau tidak kondisi jalan rusak tersebut membahayakan bagi penggunana jalan, terutama pengendara sepeda motor.

Dikatakan, keberadaan jalan di daerah Sungai Karias merupakan salah satu jalan alternatif, yang menghubungkan Kecamatan Banjang dengan Desa Karias Dalam, Rantau Bujur, Bahadangan, Kota Amuntai, yang merupakan ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara.

"Masyarakat sering menggunakan alternatif tersebut untuk membawa hasil pertanian, dan peternakan menuju Pasar Amuntai," ujar Jayan, melalui siaran persnya.

Ia menambahkan, terakhir perbaikan badan jalan di daerah Sungai Karias, dilakukan pada 2004 dan pemeliharaan dilakukan setiap tahunnya.

Namun, lanjut Jayan pemeliharaan badan jalan mulai agak berkurang dalam tiga tahun terakhir sehingga kerusakan yang terjadi semakin parah.

Masyarakat, katanya sangat berharap agar Pemda bisa kembali melakukan peninggian badan jalan agar tidak lagi tergenang banjir.

"Kalau bisa diuruk sirtu atau di aspal supaya tidak mudah tergerus banjir lagi" pintanya.

Bupati Hulu Sungai Utara Abdul Wahid, mengaku segera meninjau lokasi untuk melihat langsung kondisi jalan, dan mengintruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menganggarkan perbaikannya.

Kepala Bidang Bina marga Dinas PU Agus Susiawanto memaparkan pihaknya akan menganggarkan untuk peninggian dan pengaspalan badan jalan pintu air dengan nilai pagu Rp500 juta.

"Jika masih kurang akan kita anggarkan lagi pada APBD perubahan sesuai intruksi bupati," terangnya.

Agus mengakui jika perbaikan jalan pitu air di Desa Sungai Karias sudah cukup lama dan setiap tahun hanya dianggarkan untuk biaya pemeliharaan melalui anggaran penanggulangan darurat.

Pemeliharaan hanya dilakukan di titik-titik kerusakan paling parah akibat genangan banjir.

Peninggian badan jalan setinggi akan dilakukan sepanjang 1,5 km dengan ketebalan 40 cm sesuai tinggi air yang sering merendam badan jalan.

Ia menjelaskan keberadaan jalan rusak di Kecamatan Banjang terpaksa ditutup atas permintaan petani untuk mengatur debit air agar tidak merusak tanaman padi saat air Sungai Balangan meluap, meski berakibat terendamnya sejumlah kawasan pemukiman penduduk termasuk di Desa Sungai Karias.

Semula, jelas Agus tidak ada ruas badan jalan pintu air di desa tersebut melainkan hanya berupa tanggul karena lambat-laun pemukiman warga terus bertambah disepanjang aliran tanggul kemudian dibangunkan badan jalan.

Selain peninggian badan jalan pintu air tersebut tahun ini pula Dinas PU akan melanjutkan pengaspalan jalan di Desa Sungai Bahadangan yang masih berada di wilayah Kecamatan Banjang senilai Rp98 juta lebih.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014