Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Sahbirin Noor atau dengan sapaan akrab lain Paman Birin tampak ceria karena pembangunan di provinsinya terus mengalami peningkatan.

Peningkatan itu terungkap dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah Kalsel Tahun Anggaran 2019 yang disampaikan pada rapat paripurna DPRD provinsi setempat yang dipimpin Ketuanya DR (HC) H Supian HK SH MH di Banjarmasin, Kamis.

Orang nomor satu di jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) tersebut menunjuk contoh antara lain selama lima tahun terakhir neraca perdagangan Kalsel selalu surplus, hal itu terlihat dari nilai ekspor tahun 2019 lebih tujuh juta dolar Amerika Serikat (AS).

Begitu pula Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengalami pertumbuhan sangat tinggi yaitu tahun 2017 hanya 284.385 pada 2019 mencapai 352.838 UMKM, lanjutnya.

Peningkatan lain, bidang lingkungan hidup, dengan "revolusi hijau" membuahkan hasil cukup baik antara lain terlihat pada nilai indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) Kalsel naik dari 61,47 tahun 2018 menjadi 62,06 tahun 2019.

"Namun Pemprov terus mendorong agar Kalsel tidak hanya bergantung pada komoditas batu bara, melainkan pula pertumbuhan ekonomi baru yang berbasis sumber daya terbarukan dan bernilai  tambah tinggi lagi," tegasnya.

"Salah satu sektor yang terus kami dorong untuk ditingkatkan nilai tambahnya yaitu sektor agro industri dengan sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru," demikian Paman Birin.

Mengakhiri penyampaian LKPj-nya tersebut, Paman Birin berpantun dalam bahasa daerah Banjar Kalsel yaitu: "manimbai lunta ka tangag sungai, di dalam lunta tabuat jalawat, bagawi bahemat jangan lalai, bagarak mambangun banua nang mamartabat".

Pengertian pantun tersebut mengajak bekerja keras atau bekerja jangan sampai lalai, tetapi harus terus bergerak membangun daerah yang bermartabat.

Sedangkan terjemahan literlik: manimbai = melempar, lunta = jala, tabuat = termasuk, jalawat = sejenis ikan air tawar seperti gurami yang umumnya hidup di sungai, bagawi  bahimat = bekerja keras, banua=daerah, nang = yang, bamartab = bermartabat.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020