Buah khas Kalimantan Selatan Kasturi kini sudah tidak ditemukan lagi di hutan alam, kalaupun masih ada hanya yang ditanam di pekarangan, kata Kepala LIPI Prof Lukman Hakim di Banjarmasin, Rabu.

Hal itu dikatakan Lukman Hakim usai penandatanganan kerja sama antara LIPI, Pemprov Kalsel dan pengelola Kebun Raya di Banjarmasin Rabu.

"Seperti buah Kasturi yang merupakan buah khas daerah ini kini sudah tidak ditemukan lagi di alam, kalaupun masih bisa ditemukan pohonnya berupa kasturi pekarangan," katanya.

Menurut Lukman, pembabatan hutan dan alih fungsi lahan untuk pertambangan dan perkebunan membuat sebagian besar spisies flora dan fauna khas Kalsel banyak punah.

Hal-hal tersebut diatas, kata dia, tentu sangat disayangkan karena keanekaragaman hayati tersebut tidak bisa ditemukan di daerah lain, sehingga perlu segera dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk menyelamatkan kekayaan alam Kalsel yang masih tersisa.

Buah Kasturi merupakan buah lokal di Kalimantan Selatan yg bentuknya mirip dengan mangga kecil, dan memiliki rasa yg sangat manis serta aroma yang harum menyengat.

Salah satu langkah antisipasi tersebut antara lain kata dia, dengan dibangunnya kebun raya di Kalsel yang akan membudidayakan tumbuhan langka dan obat-obatan khas daerah ini.

Kerja sama antara Pemprov Kalsel dan LIPI yang akan terjalin selama lima tahun tersebut juga akan membuat berbagai macam penelitian dan kajian tentang berbagai kekayaan hayati Kalsel di lahan seluas 123 hektare diareal perkantoran Pemprov Kalsel yang baru.

"Jangan sampai anak cucu kita nanti melakukan penelitian tentang pohon Ulin justru di luar negeri," katanya.

Saat ini, tambah dia, di Indonesia terdapat empat buah kebun raya, antara lain kebun raya Bogor, Cibodas serta Bali.

Kebun raya tersebut selain untuk penelitian juga sebagai tempat lokasi wisatan yang cukup diminati pengunjung.

Menanggapi tentang kerusakan lingkungan di Kalsel, kata dia, perlu ada regulasi agar hasil tambang dan kekayaan alam Kalsel tidak diekspor berupa bahan mentah.

"Kalau batu bara sebisanya yang diekspor adalah baranya jangan batunya, sehingga bisa menimbulkan nilai tambah bagi masyarakat sekitar," katanya.

Kepala Balitbangda Pemprov Kalsel Suryatinah mengatakan, areal kebun raya yang dibangun di sekitar perkantoran Pemprov Kalsel yang baru tersebut akan difokuskan untuk tanaman obat-obatan Kalsel.

"Mungkin fokusnya pada tanaman obat-obatan, namun tidak menutup kemungkinan juga untuk pengembangan berbagai tanaman langka," katanya.(B_

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011