Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan H Noor Fahmi menyatakan, pihaknya akan melihat kondisi lebih lanjut untuk melaksanakan kegiatan manasik haji bagi calon jamaah haji tahun ini, karena mewabahnya COVID-19.

Sebenarnya, ucap Noor Fahmi, di Banjarmasin, Selasa, kegiatan manasik haji dilaksanakan menjelang Ramadhan ini mulai dari tingkat kecamatan atau Kantor Urusan Agama (KUA) sebanyak delapan kali.

"Baru kemudian kegiatan manasik haji dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota," ujarnya.

Namun karena kondisi saat ini sedang tanggap darurat COVID-19 di daerah, di mana kegiatan yang mengumpul banyak orang dilarang, maka kemungkinan jadwalnya bisa berubah hingga ada kepastian dari pemerintah.

"Bisa jelang Ramadhan atau sesudah Ramadhan nanti, kita lihat kondisi sampai kapan masalah penyebaran COVID-19 ini berakhir, di mana tanggap darurat di daerah dicabut," terangnya.
Baca juga: Kanwil Kemenag Kalsel akan liat kondisi untuk gelar manasik haji
Baca juga: Kemenag Kalsel gandeng UIN untuk sertifikasi pembimbing manasik haji
Baca juga: Calon jamaah haji bersiap ikuti manasik haji


Menurut Noor Fahmi, kebiasaan kegiatan manasik haji pula usai pelumasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) atau Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap pertama usai, di mana jadwal pelunasan BPIH dari 19 Maret hingga 17 April ini.

Untuk saat ini, ungkap dia, calon jamaah haji tahun 2020 yang sudah melunasi BPIH atau Bipih sebanyak 2.614 per 6 April 2020.

Dikatakan dia, masih sebanyak 1.204 orang Calhaj lagi yang ditunggu pelunasannya, di mana total Calhaj yang berhak berangkat tahun ini sebanyak 3.786 orang ditambah petugas haji daerah sebanyak 32 orang.

Ketentuan biaya pada Embarkasi Banjarmasin, ucap Noor Fahmi, untuk jamaah haji reguler sebesar Rp36.927.602 dan petugas haji daerah sebesar Rp70.866.168.

Sementara itu, Kabid Pengelola Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalsel H Matnor menyatakan, untuk penerbitan paspor, sebelum wabah virus Corona sampai awal bulan Maret sudah mencapai 95 persen.

Menurut dia, semuanya berjalan dengan lancar, baik itu pengumpulan berkas dan interview Calhaj yang ingin difoto dan finger print sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

"Namun karena adanya kebijakan yang mengharuskan semua Aparatur Sipil Negara (ASN) harus Work From Home, maka semua layanan yg bersifat langsung berhadapan atau kontak langsung dengan masyarakat, maka mulai pertengahan bulan Maret kemarin Kantor Imigrasi menunda dulu untuk proses pembuatan paspor," terangnya.

"Tapi yang belum lagi menyelesaikan paspornya sekitar 5 persen, Insyaallah selesai tepat waktu, moga perjalanan ibadah haji tahun ini tidak ada kendala, wabah virus Corona segera berlalu," tuturnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020