Komisi III DPRD Kotabaru mendorong kelanjutan pembangunan Rumah Sakit Pangeran Jaya Sumitra (RS PJS) di Desa Stagen Kecamatan Pulau Laut Utara sebesar Rp360 miliar dianggarkan dengan tahun jamak (multiyears).
Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Suji Hendra mengatakan, saat ini untuk menuntaskan pembangunan fisik rumah sakit masih diperlukan dana sekitar Rp360 miliar.
"Jika dana sebesar itu dialokasikan dari APBD Kotabaru, maka akan sangat berat karena akan menggerus anggaran sektor lainnya, sehingga akan menganggu kondisi keuangan dan roda pembangunan daerah," kata Suji, Kamis.
Yang mungkin dilakukan lanjut dia, penganggaran dengan tahun jamak tau multiyears, dan itu harus ada komitmen kepala daerah yang didukung oleh mitra kerja dan para pemangku kepentingan (stakeholder).
Untuk itu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendorong kepada siapapun nantinya yang akan terpilih menjadi bupati Kotabaru dalam pemilihan kepala daerah tahun ini, harus berkomitmen untuk penuntasan pembangunan rumah sakit ini.
Apakah tidak terlebih dulu menjadikan jenjang rumah sakit ke type B, politisi yang duduk di parlemen Kotabaru tiga periode ini menyebut sebaliknya.
"Justru yang terpenting itu menjadikan fisik rumah sakit lebih bagus dan lengkap, sebagaimana yang kini sudah dalam proses pembangunan di Desa Stagen, jika sudah tuntas, otomatis peningkatan type bisa lebih mudah dilakukan karena segala syarat dan ketentuan terpenuhi," terangnya.
Sebelumnya, mengenai usaha melanjutkan pembangunan Rumah Sakit Umum Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru ditaksir memerlukan dana besar namun kelanjutan proyek baru akan dimulai menyusul dianggarkannya APBD tahun 2020.
Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis saat memimpin rapat dengar pendapat (hearing) gabungan Komisi I, II dan III bersama eksekutif mengatakan, untuk megoptimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, keberadaan rumah sakit di Stagen harus dipercepat pembangunannya.
"Dari informasi dinas Ciptakarya, pembangunan rumah sakit membutuhkan dana Rp300 miliar, sementara tahun ini hanya ada masuk Rp1,8 miliar seperti yang disampaikan," kata Syairi.
Sehubungan dengan itu, kita menghendaki komitmen kepala daerah terpilih yang tahun ini akan digelar Pilkada, untuk mendukung percepatan pembangunan rumah sakit terbesar di Bumi Saijaan yang berlokasi di Desa Stagen itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Suji Hendra mengatakan, saat ini untuk menuntaskan pembangunan fisik rumah sakit masih diperlukan dana sekitar Rp360 miliar.
"Jika dana sebesar itu dialokasikan dari APBD Kotabaru, maka akan sangat berat karena akan menggerus anggaran sektor lainnya, sehingga akan menganggu kondisi keuangan dan roda pembangunan daerah," kata Suji, Kamis.
Yang mungkin dilakukan lanjut dia, penganggaran dengan tahun jamak tau multiyears, dan itu harus ada komitmen kepala daerah yang didukung oleh mitra kerja dan para pemangku kepentingan (stakeholder).
Untuk itu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendorong kepada siapapun nantinya yang akan terpilih menjadi bupati Kotabaru dalam pemilihan kepala daerah tahun ini, harus berkomitmen untuk penuntasan pembangunan rumah sakit ini.
Apakah tidak terlebih dulu menjadikan jenjang rumah sakit ke type B, politisi yang duduk di parlemen Kotabaru tiga periode ini menyebut sebaliknya.
"Justru yang terpenting itu menjadikan fisik rumah sakit lebih bagus dan lengkap, sebagaimana yang kini sudah dalam proses pembangunan di Desa Stagen, jika sudah tuntas, otomatis peningkatan type bisa lebih mudah dilakukan karena segala syarat dan ketentuan terpenuhi," terangnya.
Sebelumnya, mengenai usaha melanjutkan pembangunan Rumah Sakit Umum Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru ditaksir memerlukan dana besar namun kelanjutan proyek baru akan dimulai menyusul dianggarkannya APBD tahun 2020.
Ketua DPRD Kotabaru Syairi Mukhlis saat memimpin rapat dengar pendapat (hearing) gabungan Komisi I, II dan III bersama eksekutif mengatakan, untuk megoptimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, keberadaan rumah sakit di Stagen harus dipercepat pembangunannya.
"Dari informasi dinas Ciptakarya, pembangunan rumah sakit membutuhkan dana Rp300 miliar, sementara tahun ini hanya ada masuk Rp1,8 miliar seperti yang disampaikan," kata Syairi.
Sehubungan dengan itu, kita menghendaki komitmen kepala daerah terpilih yang tahun ini akan digelar Pilkada, untuk mendukung percepatan pembangunan rumah sakit terbesar di Bumi Saijaan yang berlokasi di Desa Stagen itu.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020