Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengungkapkan, saat ini tinggal 12 orang yang dipantau terkait virus corona atau COVID-19 dari sebelumnya 34 orang.

Machli Riyadi di Banjarmasin, Selasa, mengatakan, sejak 15 Januari hingga 17 Maret ini jumlah warga yang dipantau karena berpotensi terpapar COVID-19 sebanyak 34 orang.

Dalam perjalanannya, kata Machli Riyadi, sebanyak 22 orang dinyatakan tidak terpapar alias kondisi sangat sehat.

"Mereka yang diawasi itu memang berpeluang terpapar virus corona karena datang dari luar daerah yang positif ada kasusnya atau datang dari luar negeri," ujarnya.

Pemantauan tersebut, ujarnya, sesuai standar selama 14 hari, di mana gejalanya atau apabila terpapar akan terlihat reaksinya.

"Kalau misalnya yang 12 orang dipantau ini ada mengalami gejala batuk, flu atau sakit tenggorokan, maka kita tingkatkan statusnya di awasi," terang Machli Riyadi.
Baca juga: Pemkab HSS bentuk satuan khusus hadapi virus Corona
Baca juga: HSS status siaga darurat Virus Corona, sekolah tidak diliburkan
Baca juga: Dinkes Banjarmasin mengawasi 32 orang terkait COVID-19
Tentunya, ucap dia, penetapan pasien ini ada gejala seperti terinfeksi virus COVID-19 tersebut dinyatakan para ahli atau dokter.

"Kalau memang terindikasi itu, maka akan diisolasi secara khusus, sehingga penanganannya bisa cepat," bebernya.

Sejauh ini, ucap Machli Riyadi, rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan pasien COVID-19 ini hanya di RSUD Ulin Banjarmasin.

Sebab, ungkap dia, RSUD Sultan Suriansyah milik pemerintah kota yang baru diresmikan tersebut belum siap untuk menangani secara khusus pasein positif COVID-19, namun secepatnya akan diupayakan.

Machli Riyadi menyatakan, belum ada kasus positif COVID-19 hingga hari ini di Banjarmasin.

"Kita harapkan ini akan terus bisa dipertahankan dengan bersama menjaga kesehatan diri dan selalu hidup sehat," ujarnya.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020