Oleh Gunawan Wibisono

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Polsekta Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Polresta Banjarmasin, berhasil menggagalkan upaya penyeludupan binatang trenggiling namun saat diamankan binatang tersebut sudah mati.

Kepala Kepolisian Sektor Kota KPL Banjarmasin, Kompol Fachrul Sebastian Sik di Banjarmasin, Minggu mengatakan, penggagalan penyeludupan binatang trenggiling yang sudah mati itu dilakukan pada Jumat (3/1) sore, sekitar pukul 17.00 wita.

Saat itu, polisi mendapat informasi adanya penyeludupan binatang tersebut, saat dilakukan penyelidikan ternyata petugas dilapangan mencurigai dan melihat beberapa box yang dibungkus lakban berada di parkiran truck Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Melihat hal tersebut, petugas langsung melakukan pemeriksaan dan ditemui 12 koli binatang Tranggiling yang sudah mati dan membeku di es didalam box tersebut.

Langsung saja, anggota yang dilapangan mengamankan barang bukti tersebut, dan sopir dari truck tersebut diamankan oleh petugas karena telah membawa bangkai binatang langka yang dilindungi diduga untuk diperdagangkan.

Untuk sopir yang diamankan dan dilakukan pemeriksaan oleh polisi diketahui bernama SP (40) warga Jalan Kuin Selatan Banjarmasin Utara, dan statusnya masih terperiksa.

"Kita sedang melakukan pendalaman terhadap kasus ini, dan saat ini kita sedang mencari siapa pemilik bisnis tersebut untuk menyeludupkan bangkai binatang ini keluar pulau Kalsel," terangnya kepada Antara.

Fachrul juga mengatakan, untuk barang bukti 12 koli bangkai binatang Tranggiling tersebut saat ini disimpan di kawasan Pelabuhan Trisakti namun dalam pengawasan Polsekta KPL Banjarmasin.

"Hasil pemeriksaan sementara, menurut SP dirinya hanya disuruh mengantar barang bukti tersebut, dan rencananya mau dikirim ke Surabaya, untuk selanjut dia tidak mengetahui," tutur pria berbadan atletis itu.

Dikatakan, Polsekta KPL Banjarmasin akan terus melakukan pengawasan di Pelabuhan Banjarmasin, apapun jenis tindak pidana di kawasan tersebut akan ditindak tegas dan tidak ada tebang pilih, demikian Fachrul.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014