Dampak COVID-19 atau virus corona membuat okupansi hotel atau tingkat hunian di Bintan, Kepulauan Riau, turun drastis, sehingga tak sedikit hotel mengambil kebijakan menggelar diskon harga kamar bagi turis lokal.

Apalagi Bintan ditunjuk sebagai daerah yang mendapat kompensasi pajak hotel dan restoran nol persen.

“Bintan dalam menghadapi kondisi sekarang, kementerian juga mengarahkan fokus kita ke pariwisata dalam negeri juga lebih bagus. Jadi makanya beberapa kebijakan penurunan harga hotel, mendukung kebijakan itu,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Wan Rudy, di Bintan, Kamis.

Seperti Laguna Hotel di kawasan pariwisata berskala internasional Lagoi, Bintan, yang sebelumnya harga termurah pada Rp1,6 juta per malam, kini bisa dinikmati hanya dengan Rp750 ribu per malam. Atau diskon sebesar 60 persen.

“Hotelnya sekarang murah. Sekarang harga lebih terjangkau. Ada yang harganya Rp900 ribuan. Hotel kapal (Hotel Doulos Phos) di Lagoi juga sudah turun. Itu diharapkan menarik orang lokal,” ujar Wan Rudy.

Di samping itu, sejumlah atraksi di kawasan Lagoi juga sedang promo, di mana pengunjung dapat menikmati Bounce Off Dewasa seharga Rp40 ribu per orang, dengan gratis sewa e-bike selama 20 menit.

Bounce Off Anak juga sedang promo. Cukup dengan Rp25 ribu, juga sudah bisa menikmati mini train.

Kemudian, bagi yang senang dengan wisata yang instagramable, bisa sepuasnya berfoto di Rumah Imaji hanya dengan mengeluarkan Rp50 ribu saja.

Malah bisa mendapatkan merchandise dari Bintan Resort. Juga bisa menikmati sensasi jetski dan bersepeda yang juga sedang promo.

"Ditambah lagi, mulai 1 April mendatang sejumlah hotel dan restoran di Bintan sudah dapat menerapkan nol persen pajak hotel dan restoran. Hal itu membuat harga sewa kamar dan kuliner menjadi lebih murah," tutur Wan Rudi.

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri menyambut baik keputusan Pemerintah Pusat nol persen pajak hotel dan restoran yang mulai diberlakukan pada 1 April 2020. Khususnya di Batam dan Bintan.

Komite Tetap Industri MICE, Pemasaran, Promosi dan Perhotelan Kadin Kepri, Sapril Sembiring, menyebut jika kebijakan itu dikeluarkan untuk membangkitkan kembali iklim pariwisata yang terpukul penyebaran virus corona.

"Keputusan ini juga memberi ruang bagi daerah membuat langkah terkait pariwisata dalam situasi mendesak seperti sekarang ini," ungkapnya.

Menurut Sapril, Kadin Kepri juga telah menyusun sejumlah rencana pemanfaatan dana dari kebijakan tersebut, di antaranya untuk promosi pariwisata dengan mendatangkan travel agent dan media, serta membuat iven.

"Kegiatan yang dibuat oleh Pemda melalui APBD memang ada. Tapi sifatnya kaku. Nomenklaturnya tidak bisa diubah. Ini kesulitan daerah untuk beradaptasi dengan situasi urgen seperti sekarang ini," tutur Sapril.

Dengan dana yang dikucurkan pemerintah pusat, Kadin bersama Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi akan menjalin kerja sama dengan airline, travel agent, serta resort.

"Batam dan Bintan harus punya promosi menarik. Baik berupa kegiatan, mice, atau golf. Kita punya 11 lapangan golf," jelasnya.

Kadin, lanjutnya, juga akan mempresentasikan kegiatan itu di kementerian dan lembaga lembaga di pusat, khususnya kegiatan di Batam dan Bintan.
 

Pewarta: Ogen

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020