Oleh Syamsuddin Hasan

Banjarmasin, (Antaranews.Kalsel) - Seorang pengamat sosial kemasyarakatan dan guru besar pada Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Prof Dr HM Noersanie Darlan MS PH berpendapat, Komisi Pemberantasan Korupsi sebaiknya proaktif ke semua daerah.

"Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebaiknya proaktif ke semua daerah di Indonesia, bukan cuma terpusat di Jakarta," kata dosen pascasarjana Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Universitas Palangka Raya (Unpar) itu kepada Antara Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Minggu.

Pasalnya, menurut mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IMPI) tersebut, tidak menutup kemungkinan terjadi pula kasus-kasus korupsi besar, yang tidak hanya di DKI Jakarta, tapi juga di provinsi dan kabupaten/kota.

"Hanya saja, kasus-kasus korupsi tersebut mungkin belum banyak tercium pusat, sehingga petugas KPK tidak bisa segera menangkap tangan pelaku, karena lokasinya yang jauh atau sulit terjangkau," tandas profesor yang berkarir mulai dari pegawai rendahan (pesuruh) itu.

Ia berharap, dengan keberadaan KPK di daerah-daerah, minimal bisa memberikan rasa takut pelaku korupsi, dan lebih dari itu dapat menuntaskan penanganan tindak pidana korupsi, yang berdampak pada kerugian orang lain.

"Apalagi misalnya proyek yang dipereteli itu, pembiayaan bersumber dari uang rakyat," lanjut putra Indonesia kelahiran di Desa Anjir Serapat, Kabupaten Kapuas, Kalteng tersebut.

Mantan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pemerintah provinsi (Pemprov) Kalteng itu mengaku, kagum atas tertangkapnya seorang jaksa di Praya Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam menjalankan tugas bertentangan dengan norma hukum.

"Memang kebanyakan pelaku korupsi itu orang-orang yang sudah berkelas atau mampu menghidupi diri sendiri dan keluarganya. Tapi mereka itu tidak tahan melihat uang untuk lebih kaya, dan ingin lebih kaya lagi," tandasnya.

"Mereka itu tidak sadar, bahwa uang yang ia kelola atau korupsi tersebut, adalah uang rakyat, dan merupakan amanah untuk menyejahterakan rakyat," demikian Noersanie Darlan.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013