Pesar dan beberapa perkampungan di daerah hulu sungai Kalimantan Selatan (Kalsel) sepi saat kegiatan haul ke 15 Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sakumpul Martapura Tahun 1441 Hijriah.
Pewarta Antara Kalsel dari Banjarmasin yang melakukan perjalanan ke daerah hulu sungai atau "Banua Anam" provinsi tersebut, Ahad melaporkan, pasar Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin) sepi.
Pasalnya, di pasar Kandangan, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel banyak pedagang tutup, karena pergi menghadiri acara haul ke 15 Guru Sakumpul atau Tuan Guru Haji Ijai di Martapura (berjarak sekitar 95 kilometer).
Pedagang di "kota dodol" Kandangan ada tutup sejak Sabtu (29/2) siang seperti yang berjualan di pasar rakyat - jalan lingkar ibu kota kabupaten yang berjuluk "Bumi Perjuangan Antaluddin" HSS tersebut.
Begitu pula, penjual makanan dan minuman di Angkinang HSS yang menjadi tempat persinggahan taksi angkutan penumpang umum sejak Sabtu (29/2) sore hampir semua tutup karena pergi ke haulan Guru Sakumpul 1441 H/2020 M.
Keadaan serupa pada Pasar Barabai (165 kilometer utara Banjarmasin), ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel juga sepi bila dibandingkan dengan hari-hari biasa sebelumnya, toko/kios banyak tutup.
Sama halnya dengan Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa, HST banyak warga yang nekad meninggalkan rumah dalam keadaan kosong/tanpa penghuni karena menghadiri acara haul ke 15 Guru Sakumpul, seorang ulama kharismatik yang tersyuhur hingga keluar Kalsel.
Sebagaimana rumah keluarga Mohammad Ilmi Muhran, seorang pensiunan guru agama sekolah dasar (SD) dalam keadaan kosong karena pergi ke Sakumpul Martapura, Sabtu (29/2) lalu.
Laki-laki berusia 60 tahun lebih itu nekad naik sepeda motor bersama istri dan seorang anak perempuan ke Martapura untuk mengikuti acara haulan Guru Sakumpul.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Pewarta Antara Kalsel dari Banjarmasin yang melakukan perjalanan ke daerah hulu sungai atau "Banua Anam" provinsi tersebut, Ahad melaporkan, pasar Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin) sepi.
Pasalnya, di pasar Kandangan, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel banyak pedagang tutup, karena pergi menghadiri acara haul ke 15 Guru Sakumpul atau Tuan Guru Haji Ijai di Martapura (berjarak sekitar 95 kilometer).
Pedagang di "kota dodol" Kandangan ada tutup sejak Sabtu (29/2) siang seperti yang berjualan di pasar rakyat - jalan lingkar ibu kota kabupaten yang berjuluk "Bumi Perjuangan Antaluddin" HSS tersebut.
Begitu pula, penjual makanan dan minuman di Angkinang HSS yang menjadi tempat persinggahan taksi angkutan penumpang umum sejak Sabtu (29/2) sore hampir semua tutup karena pergi ke haulan Guru Sakumpul 1441 H/2020 M.
Keadaan serupa pada Pasar Barabai (165 kilometer utara Banjarmasin), ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel juga sepi bila dibandingkan dengan hari-hari biasa sebelumnya, toko/kios banyak tutup.
Sama halnya dengan Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa, HST banyak warga yang nekad meninggalkan rumah dalam keadaan kosong/tanpa penghuni karena menghadiri acara haul ke 15 Guru Sakumpul, seorang ulama kharismatik yang tersyuhur hingga keluar Kalsel.
Sebagaimana rumah keluarga Mohammad Ilmi Muhran, seorang pensiunan guru agama sekolah dasar (SD) dalam keadaan kosong karena pergi ke Sakumpul Martapura, Sabtu (29/2) lalu.
Laki-laki berusia 60 tahun lebih itu nekad naik sepeda motor bersama istri dan seorang anak perempuan ke Martapura untuk mengikuti acara haulan Guru Sakumpul.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020