Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Memperingati 54 tahun wafatnya Pahlawan Ampera Hasanudin HM, Sabtu (15/2). Acara ini dihadiri Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor, Rektor ULM Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si.,M.Sc, Wakil Rektor, Ketua IKA ULM H. Pangeran Gusti Rusdi Effendi AR, pengurus dan anggota IKA ULM, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, tenaga pendidik dan kependidikan serta mahasiswa di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat.

Hasanudin HM adalah Pahlawan Ampera yang pertama di Indonesia yang berasal dari Universitas Lambung Mangkurat yang meninggal karena ditembak sewaktu berlangsungnya demonstrasi mahasiswa yang menuntut Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) atas pemerintahan orde lama di bawah Presiden Soekarno di Banjarmasin pada tanggal 10 Februari 1966 dan beliau dimakamkan berdampingan dengan Pangeran Antasari.

Dalam sambutannya, Rektor ULM mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Gubernur Kalsel yang bersedia menjadi inspektur upacara pada hari ini dan melepas kita semua untuk melaksanakan napak tilas  memperingati perjuangan pahlawan Ampera Hasanudin HM dan kawan-kawan. 

ULM sendiri mempunyai dua Pahlawan Nasional yaitu Brigjend. H. Hasan Basri Rektor Pertama ULM dan Hasanuddin HM.

"ULM akan terus menggelorakan semangat para pahlawan ini. Saya berharap kepada generasi muda khususnya mahasiswa ULM bisa mengambil semangat dari perjuangan Hasanudin HM," katanya.

Menurut Sutarto, perjuangan mereka masih sangat relevan saat ini di tengah persaingan era global yang semakin ketat, bangsa Indonesia harus memperkuat persatuan dan kesatuan serta meningkatkan daya saing agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Sebelum pelepasan napak tilas, juga dilaksanakan pemotongan pita pembangunan monumen Brigjend H. Hasan Basri dan monumen Hasnuddin HM dilingkungan ULM oleh Gubernur Kalsel yang didampingi Rektor ULM bersama Ketua IKA.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020