Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara  Kalimantan Selatan menginformasikan sejak Sabtu (8/2) sudah terdata sebanyak 5747 rumah terendam banjir.

Namun pihak BPBD HSU yakin jumlahnya lebih besar lagi karena meningkatnya ketinggian genangan air pada Senin pagi jumlah rumah yang tergenang banjir diprediksi lebih besar lagi.

"Kita sudah patroli dan menerima laporan sebanyak delapan kecamatan yang wilayahnya  tergenang banjir 70 persen, sedangkan Kecamatan Danau Panggang dan Paminggir belum terdampak," ujar Kepala BPBD Hulu Sungai Utara (HSU) Sugeng Riyadi di Amuntai, Senin.

Sugeng mengatakan, kondisi banjir di beberapa wilayah HSU sudah dirasakan sejak Jum'at sore, namun debit air Sungai Balangan dan Tabalong terus meningkat dan meluber kepemukiman warga dan jalan-jalan mulai Minggu.
 
TNI dan Polri membantu warga mengankut perabotan rumah tangga akibat banjir. (Antaranews Kalsel/BPBD HSU/Eddy A)

Bahkan BPBD menerima laporan bahwa Desa Guntung yang cukup parah terdampak banjir  hampir semua warganya mengungsi keluar rumah, kaum wanita dan anak-anak tidur di mushola sementara aktivitas memasak dilakukan diatas jembatan.

"Kita sudah meninjau kondisi warga Desa Guntung Kecamatan Amuntai Utara dan bersama Dinas Ketahanan Pangan memberikan bantuan pangan kepada warga disana," katanya.

Sugeng juga mengatakan, tim gabungan kadang kesulitan mengevakuasi warga yang kediamannya mulai rawan terdampak banjir, namun berkat kesabaran petugas akhirnya bisa mengevakuasi warga meski tidak mengijinkan perkakas rumah mereka diangkut.

Dikatakan BPBD fokus membantu masyarakat di Desa Terpencil yang diyakini menghadapi kesulitan lebih besar seperti Desa Danau Terate, Murung Padang, Pandawanan dan Pimping.

"Selain membangun posko gabungan, kita juga berpatroli sekaligus memberi penyuluhan kepada warga yang terdampak banjir dan melakukan monitoring ketinggian air," terangnya.

Kapolres HSU AKBP Ahmad Arif Sofiyan menghimbau pemerintah daerah untuk  memprioritaskan penyediaan lokasi evakuasi bagi pengungsi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa kantor pemerintah seperti DKPP namun ruangan masibh digunakan, tapi kita berkoordinasi dengan pihak swasta, untungnya pemilik Hotel Lambung Mangkurat bersedia menyediakan lokasi evakuasi," kata Arif.

Kapolres berharap dukungan pemerintah mengingat secara interen jajaram kepolisian dan Kodim 1001 Amuntai juga terdampak banjir, kantor dan asrama polisi TNI turut tergenang banjir.
Warga memanfaatkan kondisi banjir sebagai wahana rekreasi keluarga. (Antaranews Kalsel/BPBD HSU/Eddy A)


Berdasarkan pemantauan hingga Senin sore pukul 16.00 wita debit air masih meninggi. Warga masyarakat khususnya anak-anak dan remaja mulai memanfaatkan genangan banjir untuk  bermain dan berenang.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020