Pimpinan Lembaga Pelatihan Kerja Sentra Mitra Karya (LPK Semitra) Amuntai di Kabupaten Hulu Sungai Utara Khairunnisa menilai masih banyak desa lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur daripada untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Untuk 2020 belum semua desa bekerja sama dengan LPK Semitra untuk melaksanakan pelatihan kerja bagi warganya, nampaknya pembangunan infrastruktur masih jadi prioritas," ujar Nisa di Amuntai, Jum'at.
Nisa mengatakan sejak 2017 hanya sekitar 50 desa lebih yang bekerja sama dengan LPK semitra dari sebanyak 214 desa di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Namun pada 2019 kemaren sebanyak 5 kelurahan sudah menjalin kerja sama melaksanakan pelatihan kerja. Jurusan yang banyak dipilih adalah menjahit dan tata boga.
"Untuk tahun ini hanya dua kecamatan yang terkonfirmasi akan melakukan kerja sama dengan kami," tandasnya.
Jurusan pelatihan yang diminati oleh warga desa kebanyakan seperti usaha meubel aluminium dan stanless, otomotif dan menjahit.
"Sedangkan untuk jurusan pengolahan hasil pertanian masih kurang diminati padahal mayoritas usaha di Kabupaten HSU adalah bertani," katanya.
Menghadiri sosialisasi LPK Semitra di Kecamatan Amuntai Selatan, Nisa kembali menawarkan kerja sama dengan para kepala desa untuk melaksanakan kegiatan pelatihan kerja dengan memanfaatkan dana desa.
Ia menegaskan, pihak LPK semitra sudah bersertifikasi untuk melaksanakan pelatihan dan memiliki tenaga instruktur yang handal dan profesional.
Camat Amuntai Selatan Khairus Soleh mengatakan beberapa desa diwilayah kecamatannya sudah menjalin kerjasama dengan LPK Semitra seperti Desa Telaga Sari dan Teluk Sari. Masih terdapat 27 desa yang belum menjalin kerjasama dengan LPK Semitra.
"Saya berharap desa bisa mengalokasikan anggaran dana desa untuk program pemberdayaan masyarakat diantaranya dengan menggelar pelatihan kerja untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa sehingga bisa membuka lapangan kerja sendiri," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Untuk 2020 belum semua desa bekerja sama dengan LPK Semitra untuk melaksanakan pelatihan kerja bagi warganya, nampaknya pembangunan infrastruktur masih jadi prioritas," ujar Nisa di Amuntai, Jum'at.
Nisa mengatakan sejak 2017 hanya sekitar 50 desa lebih yang bekerja sama dengan LPK semitra dari sebanyak 214 desa di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Namun pada 2019 kemaren sebanyak 5 kelurahan sudah menjalin kerja sama melaksanakan pelatihan kerja. Jurusan yang banyak dipilih adalah menjahit dan tata boga.
"Untuk tahun ini hanya dua kecamatan yang terkonfirmasi akan melakukan kerja sama dengan kami," tandasnya.
Jurusan pelatihan yang diminati oleh warga desa kebanyakan seperti usaha meubel aluminium dan stanless, otomotif dan menjahit.
"Sedangkan untuk jurusan pengolahan hasil pertanian masih kurang diminati padahal mayoritas usaha di Kabupaten HSU adalah bertani," katanya.
Menghadiri sosialisasi LPK Semitra di Kecamatan Amuntai Selatan, Nisa kembali menawarkan kerja sama dengan para kepala desa untuk melaksanakan kegiatan pelatihan kerja dengan memanfaatkan dana desa.
Ia menegaskan, pihak LPK semitra sudah bersertifikasi untuk melaksanakan pelatihan dan memiliki tenaga instruktur yang handal dan profesional.
Camat Amuntai Selatan Khairus Soleh mengatakan beberapa desa diwilayah kecamatannya sudah menjalin kerjasama dengan LPK Semitra seperti Desa Telaga Sari dan Teluk Sari. Masih terdapat 27 desa yang belum menjalin kerjasama dengan LPK Semitra.
"Saya berharap desa bisa mengalokasikan anggaran dana desa untuk program pemberdayaan masyarakat diantaranya dengan menggelar pelatihan kerja untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa sehingga bisa membuka lapangan kerja sendiri," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020