Oleh Yose Rizal
Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Almarhum Kapten Sardi, salah satu korban tewas jatuhnya helikopter MI-17 milik TNI di Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara akan dimakamkan di pemakaman umum tidak jauh dari tempat tinggalnya.
"Keputusan keluarga, almarhum dimakamkan di tempat pemakaman umum," ujar Suwarno adik almarhum Kapten Sardi di kediaman almarhum Perumahan Citra Hasanah Guntung Paring Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat.
Ia mengatakan, pihak keluarga sudah menyiapkan liang lahat tempat peristirahatan terakhir di pemakaman umum Gang Damai Kelurahan Guntung Manggis yang berjarak satu kilometer dari kediaman almarhum.
"Liang lahat sudah disiapkan sehingga jika jenazahnya datang bisa langsung dimakamkan dan diputuskan disitu untuk memudahkan keluarga berziarah karena lokasi makam dekat dengan rumah almarhum," ucapnya.
Menurut dia, seluruh keluarga berharap jenazah almarhum bisa secepatnya dipulangkan sehingga tidak menjadi beban pikiran dan beban psikologis keluarga yang mengalami shock berat atas kepergian almarhum.
Disebutkan, kondisi keluarga terutama istri almarhum Ny Fourty Wulandari masih shock berat dan sejak suaminya dinyatakan meninggal dalam kecelakaan yang terjadi Sabtu (9/11), ibu tiga anak itu tidak mau makan.
"Istri almarhum tidak mau makan dan hanya minum sehingga kondisinya lemah dan karena tidak bisa di infus akhirnya hanya minum obat dan vitamin untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak semakin menurun," ujarnya.
Dikatakan, selain istri almarhum, bapak dan ibunya Dartowiyono dan Rukiyem masih shock berat apalagi usia keduanya sudah berusia 70 tahun dan sering menanyakan kapan jenazah putra kedua mereka bisa dipulangkan.
"Bapak dan ibu sudah tua dan masih shock berat juga. Mereka selalu menanyakan kepada adik kami Sriwoto yang mengurus jenazah di Kaltara dan keduanya hanya percaya informasi yang disampaikan woto,"ujar Suwarno.
Ditambahkan, informasi yang diterima dari adiknya, Sriwoto yang melihat langsung kondisi jenazah, ciri-cirinya sudah dikenali seperti bentuk muka dan sidik jari yang dicocokan dengan KTP tetapi kepastian jenazah masih menunggu tes DNA.
"Seluruh jenazah sudah dimasukan rapi dalam peti mati, tetapi belum bisa dipastikan jenazah siapa karena masih menunggu tes DNA yang dikirim ke Jakarta," ujarnya yang memperkirakan jenazah dipulangkan Senin (18/11).
Sementara itu, sejak hari pertama hingga Kamis malam digelar tahlilan mendoakan almarhum mengundang warga sekitar dan rekan-rekan korban yang bertugas di Detasemen Zeni Bangunan 2/VI Banjarmasin.
Menurut kerabat almarhum, tahlilan dilakukan hingga jenazah tiba dirumah duka yang dipasangi tenda dan cukup banyak menerima karangan bunga baik dari pimpinan institusi militer maupun teman-teman almarhum.
Karangan bunga diantaranya dari Kasad TNI Jenderal Budiman, Pangdam VI/ Mulawarman Mayjend Dicky Wainal Usman, Direktur Zeni AD Brigjend Juondo, Kasidam VI/MLW Kolonel CZI Suwandi, Danrem 101/ANT Kolonel Inf Suharjono, keluarga besar Denzipur 7/YD dan Kodim 1006/MTP.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Almarhum Kapten Sardi, salah satu korban tewas jatuhnya helikopter MI-17 milik TNI di Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara akan dimakamkan di pemakaman umum tidak jauh dari tempat tinggalnya.
"Keputusan keluarga, almarhum dimakamkan di tempat pemakaman umum," ujar Suwarno adik almarhum Kapten Sardi di kediaman almarhum Perumahan Citra Hasanah Guntung Paring Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat.
Ia mengatakan, pihak keluarga sudah menyiapkan liang lahat tempat peristirahatan terakhir di pemakaman umum Gang Damai Kelurahan Guntung Manggis yang berjarak satu kilometer dari kediaman almarhum.
"Liang lahat sudah disiapkan sehingga jika jenazahnya datang bisa langsung dimakamkan dan diputuskan disitu untuk memudahkan keluarga berziarah karena lokasi makam dekat dengan rumah almarhum," ucapnya.
Menurut dia, seluruh keluarga berharap jenazah almarhum bisa secepatnya dipulangkan sehingga tidak menjadi beban pikiran dan beban psikologis keluarga yang mengalami shock berat atas kepergian almarhum.
Disebutkan, kondisi keluarga terutama istri almarhum Ny Fourty Wulandari masih shock berat dan sejak suaminya dinyatakan meninggal dalam kecelakaan yang terjadi Sabtu (9/11), ibu tiga anak itu tidak mau makan.
"Istri almarhum tidak mau makan dan hanya minum sehingga kondisinya lemah dan karena tidak bisa di infus akhirnya hanya minum obat dan vitamin untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak semakin menurun," ujarnya.
Dikatakan, selain istri almarhum, bapak dan ibunya Dartowiyono dan Rukiyem masih shock berat apalagi usia keduanya sudah berusia 70 tahun dan sering menanyakan kapan jenazah putra kedua mereka bisa dipulangkan.
"Bapak dan ibu sudah tua dan masih shock berat juga. Mereka selalu menanyakan kepada adik kami Sriwoto yang mengurus jenazah di Kaltara dan keduanya hanya percaya informasi yang disampaikan woto,"ujar Suwarno.
Ditambahkan, informasi yang diterima dari adiknya, Sriwoto yang melihat langsung kondisi jenazah, ciri-cirinya sudah dikenali seperti bentuk muka dan sidik jari yang dicocokan dengan KTP tetapi kepastian jenazah masih menunggu tes DNA.
"Seluruh jenazah sudah dimasukan rapi dalam peti mati, tetapi belum bisa dipastikan jenazah siapa karena masih menunggu tes DNA yang dikirim ke Jakarta," ujarnya yang memperkirakan jenazah dipulangkan Senin (18/11).
Sementara itu, sejak hari pertama hingga Kamis malam digelar tahlilan mendoakan almarhum mengundang warga sekitar dan rekan-rekan korban yang bertugas di Detasemen Zeni Bangunan 2/VI Banjarmasin.
Menurut kerabat almarhum, tahlilan dilakukan hingga jenazah tiba dirumah duka yang dipasangi tenda dan cukup banyak menerima karangan bunga baik dari pimpinan institusi militer maupun teman-teman almarhum.
Karangan bunga diantaranya dari Kasad TNI Jenderal Budiman, Pangdam VI/ Mulawarman Mayjend Dicky Wainal Usman, Direktur Zeni AD Brigjend Juondo, Kasidam VI/MLW Kolonel CZI Suwandi, Danrem 101/ANT Kolonel Inf Suharjono, keluarga besar Denzipur 7/YD dan Kodim 1006/MTP.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013