Salah satu tokoh ulama Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) H Abdul Halim di Amuntai, Jumat meminta Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) rutin menggelar pertemuan dengan berbagai tokoh agama untuk meredam berbagai masalah yang terjadi di daerah.

"Minimal FKUB menggelar pergemuan setiap enam bulan untuk menerima dan membahas berbagai masukan dan situasi di masyarakat yang berkembang agar bisa dicari solusi permasalahan," ujar Halim.

Menurut Halim, kasus perusakan tempat ibadah di Minahasa Utara diharapkan tidak terjadi di HSU khususnya dan di Kalsel umumnya.

 "Mari kita jaga kerukunan beragama dengan menjunjung tinggi toleransi, salah satunya dengan melakukan pertemuan rutin tokoh agama yang difasilitasi FKUB atau pihak lain. Semakin sering pertemuan dilakukan diharapkan lebih baik," katanya.
 
Ketua FKUB HSU H Syaifuddin. (Antaranews Kalsel/Eddy Abdillah)

Menurut dia, pembinaan umat beragama khususnya bagi kalangan masyarakat bawah oleh masing-masing tokoh agama bisa dilakukan FKUB dengan bekerja sama organisasi ulama seperti Majelis Ulama Indonesia dan lainnya.

Ketua FKUB Hulu Sungai Utara  H Syaifuddin berharap aparat penegakan hukum dapat menyelesaikan kasus ini agar tercipta keadilan di masyarakat sehingga lagi peristiwa serupa tidak terulang dimasa mendatang.

"Pimpinan majelis-majelis agama di daerah agar bisa duduk bersama untuk ikut bertanggung jawab mengatasi terhadap permasalahan terkait kerukunan beragama di masyarakat," katanya.

Syaifuddin mengatakan, pertemuan tokoh agama dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan tahun lalu di Kantor Kesbangpol, Sedangkan sosialisasi FKUB ke tokoh agama dan tokoh masyarakat bisa mencapai dua hingga empat kali.

"Kalau pertemuan yang informal dengan tokoh agama kita lakukan sesuai situasi dan kondisi," pungkasnya.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020