DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam hal ini Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan yang juga membidangi pertanian mengharapkan keberadaan pabrik pupuk dan dolomit di provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

Komisi II DPRD Kalsel mengemukakan harapan itu ketika meninjau pabrik pupuk miliknya "Urang Banua" (warga provinsinya) di Jawa Timur (Jatim), ujar Kasub Bagian Humas Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel Dedy Noriadi kepada wartawan di Banjarmasin, Sabtu.

Oleh sebab itu, Komisi II DPRD Kalsel yang diketuai Imam Suprastowo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut mengapresiasi rencana pembangunan pabrik pupuk dan dolomit di provinsinya yang juga merupakan daerah pertanian (agraris).

Pasalnya sebagai daerah pertanian atau yang sebagian besar penduduk dengan matapencaharian bertani memerlukan pupuk jumlah banyak dan harga murah, lanjut juru bicara (Jubir) Setwan Kalsel tersebut mengutip pendapat anggota Komisi II DPRD provinsi setempat.

Dalam kunjungan kerja ke "Bumi Brawijaya" Jatim, 23 - 25 Januari 2020, rombongan Komisi II DPRD Kalsel pada Jumat (24/1) meninjau pabrik pupuk dan dolomit di Gresik, miliknya H Parlin, asli Urang Banua (daerah) Kalsel.

Sedangkan yang akan membangun pabrik pupuk dan dolomit di "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" atau "Bumi Lambung Mangkurat" Kalsel yaitu PT Alam Hijau, milik H Parlin, putra daerah sendiri.

Ketua Komisi II DPRD Kalsel berharap, keberadaan pabrik pupuk dan dolomit itu nanti dapat menunjang serta meningkatkan produksi pada sektor pertanian di provinsinya yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa.

Karena, menurut wakil rakyat yang memasuki periode kedua sebagai anggota DPRD Kalsel tersebut, dolomit yang selama ini untuk meningkatkan Ph tanah masih kiriman dari Pulau Jawa.

“Kita berharap pabrik pupuk dan dolomit dari perusahaan ini (PT Alam Hijau) berdiri di provinsi kita, untuk menunjang sektor pertanian," tegas wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) itu.

"Sebab sebagaimana kita ketahui semua, baik itu dolomit pupuk dan sebagainya kiriman dari Jawa, dan produksi Kalsel sendiri belum ada. Mungkin karena kadar Megnisium (Mg)- nya yang tinggi disini,” kutip Jubir Setwan provinsi tersebut.

Selain itu, dengan adanya pabrik pupuk dan dolomit tersebut dapat menyerap tenaga-tenaga kerja muda dan menambah minat bekerja pada sektor pertanian yang terbuka luas serta cukup potensial di Kalsel.

“Dengan produksi pertanian meningkat, baik secara langsung maupun tidak langsung tentu akan menyerap tenaga kerja muda, yang selama ini rendah minat terhadap sektor pertanian, dan kita harapkan kembali berminat pada sektor tersebut,” harapnya.

Mengenai tujuan lain peninjauan ke pabrik pupuk dan dolomit di Gresik, Jatim itu, dia menyatakan, juga untuk melihat dan memastikan secara langsung proses produksi pada pabrik tersebut serta kaitannya dengan lingkungan.

"Kita ingin memastikan, bagaimana kondisi perusahaannya dan gangguan terhadap lingkungannya terutama. Jangan sampai nanti keberadaan pabrik tersebut ada dampak terhadap lingkungan,” demikian Imam Suprastowo.
Suasana peninjauan Komisi II DPRD Kalsel ke pabrik pupuk dan dolomit PT Alam Hijau di Gresik, Jatim (24/1). (Istimewa/Humas Setwan Kalsel)

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020