Dinas Perikanan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan gudang pendingin (cold storage) berkapasitas 60 ton dan dua unit freezer container masing masing berkapasitas 15 ton yang kini disewa pengusaha perikanan untuk menyimpan ikan laut beku.

Kepala Unit Pelayan Teknis Daerah Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Dinas Perikanan dan Kelautan Kalimantan Selatan Rusdi Hartono di Banjaramsin Kamis mengatakan, sejak beberapa hari terakhir, pasokan ikan segar di pasar Banjarmasin khususnya dan Kalsel umumnya turun drastis.

Hal tersebut terjadi karena sebagian besar nelayan di Kalsel tidak berani melaut, akibat gelombang di laut Jawa mencapai 3-4 meter, sehingga sangat membahayakan kapal nelayan.

Namun demikian, kata dia, masyarakat Kalsel tidak perlu khawatir, dengan adanya cold storage dan 2 unit freezer container tersebut, kekurangan pasokan ikan laut segar bisa diatasi dengan ikan laut beku.

Rusdi mengungkapkan, pada hari biasa, kata dia, terdapat 15 unit kapal yang memasok ikan ke pelabuhan perikanan Banjar Raya, namun sejak lima hari terakhir, tinggal lima kapal yang memasok ikan-ikan segar tersebut.
Kapal Ikan Nelayan di Banjar Raya (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

Hal tersebut membuat harga ikan segar di pasaran melonjak tajam seperti ikan peda biasanya di bawah harga Rp30 ribu per kilo kini tembus Rp40 ribu, tongkol biasanya di bawah Rp23 ribu kini Rp30 ribu per kilogram.

Begitu juga ikan lajang biasanya Rp12 ribu per kilogram kini menjadi Rp20 ribu per kilogram.

Diperkirakan, gelombang tinggi tersebut, akan berlangsung hingga akhir Januari 2020, sehingga diperkirakan, kurangnya pasokan ikan segar masih akan terus berlangsung.

"Produksi ikan nelayan dalam 4-5 hari ini mengalami penurunan, jadi kapal kapal yang tambat atau sandar di pelabuhan perikanan Banjarmasin ini, agak menurun hanya lima unit kapal, biasanya disini sampai 10-15 kapal," katanya.

Hal tersebut, tambah dia, akibat cuaca ekstrim yang terus berubah tidak menentu. Sebagaimana informasi dari nahkoda, awalnya gelombang sudah mereda, sehingga sebagian nelayan memberanikan diri untuk melaut.

Namun tiba-tiba, gelombang besar kembali terjadi, sehingga membuat para nelayan belum berani melaut.

Salah seorang nelayan asal Juwana dari Jawa Tengah, Sugeng mengatakan, selain tiga kapal nelayan ikan, dua kapal freezer ikan dari Juwana Jawa Tengah juga berlabuh untuk memasok permintaan pasar di daerah ini.

 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020