Rencana pimpinan/anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) kunjungan kerja (Kunker) ke luar negeri pada Februari 2020 batal.

Kepala Bagian Persidangan Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel Muhammad Jaini MAP di Banjarmasin, Selasa mengklarifikasi, bahwa rencana ke luar negeri para wakil rakyat provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut penjadwalan ulang.

"Rencana kunker pimpinan/anggota DPRD (Kalsel) ke luar negeri bukan batal, tetapi hanya penjadwalan ulang karena faktor teknis yang belum memungkinkan," lanjutnya mewakili Sekretaris DPRD (Sekwan) provinsi tersebut.

Mengenai anggaran untuk keberangkatan ke luar negeri atau rencana semula ke Finlandia dan Estonia tersebut, dia menyatakan, hal itu sudah ada alokasi anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalsel 2020.

"Jadi rencana pimpinan/anggota DPRD Kalsel ke luar negeri belum dinyatakan batal, tetapi masih dalam pembicaraan atau mencari negara tujuan serta waktu yang tepat. Karena pada prinsipnya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia tidak melarang," lanjutnya.

Sebagaimana APBD Kalsel 2020, untuk kunker ke luar negeri pagu per orang anggota DPRD provinsinya Rp117 juta buat selama tujuh hari, demikian Muhammad Jaini.

Sebelumnya Ketua DPRD Kalsel Dr (HC) H Supian HK SH MH sempat menyatakan, secara "berjemaah" wakil rakyat dari provinsi yang berpenduduk lebih empat juta jiwa itu akan kunker ke luar negeri dengan sasaran negara-negara di Banua Eropa.

"Tujuan kunker ke luar negeri itu untuk menambah pengetahuan, wawasan dan kapasitas anggota dewan selaku wakil rakyat," lanjut Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalsel tersebut.

Namun undangan ke Finlandia dan Estonia itu pada Februari 2020 hanya untuk pimpinan DPRD Kalsel, bukan keseluruhan anggota yang berjumlah 55 orang, sehingga menunda rencana kunker ke luar negeri.

Pada periode sebelumnya (2014 - 2019) anggota DPRD Kalsel juga merencanakan kunker ke luar negeri tetapi batal, karena berbagai masalah antara lain terpaan kritikan masyarakat.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020