Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tabalong melakukan kunjungan kerja ke kantor PT Pertamina EP Aset 5 Tanjung Field membahas masalah aset perusahaan dan pajak air bawah tanah.

Wakil Ketua Komisi II Abdul Muthalib menyampaikan sejumlah fasilitas milik Pemkab Tabalong berada di lahan milik pertamina sehingga sulit untuk dikembangkan.

 "Kami berharap pertamina bisa menghibahkan lahannya ke Pemerintah Daerah agar bangunan di atasnya bisa dikembangkan," jelas Muthalib.

Dalam pertemuan antara anggota Komisi II dan manajemen pertamina Muthalib menyebutkan ada lima aset pertamina yang diusulkan.

Masing - masing Puskesmas Jaro, SMA Negeri 1 Tanjung, Puskesmas Murung Pudak, Bandara Udara Warukin dan jalan di Desa Dahur Kecamatan Tanta.

Sejumlah anggota Komisi II menilai kondisi ini menyebabkan terhambatnya program pengembangan puskesmas maupun sekolah karena status lahan masih milik pertamina.

Anggota Komisi II yang hadir yakni Norhidayah, Yulianti, Mursalin, Moh Heryadi dan Eka Nor Efiani.

Didampingi Kabid Pengelolaan Aset Gianti, Kabid Pajak dan Retribusi Daerah Suwandi dan Kasubid Penagihan dan Keberatan Rahmadani serta Kasubag Risalah Verawaty Ramli.
 
Foto Antaranews.Kalsel/herlina lasmianti (Herlina Lasmianti)
Menanggapi hal tersebut Asisten Manager Legal and Relation PT Pertamina EP Aset 5 Tanjung Field Galih Pradikta Mochtar menjelaskan kewenangan PT Pertamina (persero) dan Kementerian Keuangan untuk menyetujui pelepasan aset perusahaan.

 "Untuk Puskesmas Murung Pudak dan SMAN 1 Tanjung mungkin bisa dihibahkan karena tidak ada fasilitas Pertamina di dalamnya," jelas Galih.

Sebaliknya Puskesmas Jaro berada dekat jalur pipa distribusi minyak ke Balikpapan.

Namun pihak pertamina akan mengevaluasi dan kajian terkait usulan anggota Komisi I untuk disampaikan ke PT Pertamina (persero) dan Kementerian Keuangan.

 Sementara itu Asisten Manager Produksi Johan Lil Mutaqqim menjelaskan soal pajak air permukaan yang telah disetorkan pertamina ke Pemerintah Povinsi Kalsel.

 "Kegiatan produksi pertamina hanya memanfaatkan air permukaan Sungai Tabalong bukan air bawah tanah," jelas Johan.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020