Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mulai mensiagakan posko penanganan banjir bersama pihak TNI dam Polres HSU dengan mendirikan tenda dikawasan Patung Itik.

Staf kedaruratan dan logistik Udi Hartono di Amuntai, Jum'at, mengatakan mengatakan pihaknya mendapat informasi dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi masih akan berlangsung hingga Maret 2020.

"Kita sudah siagakan posko penanganan banjir untuk antisipasi kemungkinan terjadi banjir susulan karena meski debit air sedikit menurun namun bisa saja mendadak meningkat lagi," ujar Udi.

Udi mengatakan, sebelumnya debit air sungai sempat tinggi dan membuat banjir dibeberapa kawasan seperti Kecamatan Banjang yang biasanya lebih dulu mengalami banjir dibanding wilayah kecamatan lain, seperti Desa Danau Terate karena kondisi wilayahnya lebih rendah serta merupakan kawasan perairan rawa.

Selain itu, lanjutnya, kawasan yang lebih awal terdampak banjir seperti tahun tahun sebelumnya  yakni Desa Haur Gading di Kecamatan Haur Gading dan kawasan Pasar Alabio di Kecamatan Sungai Pandan.
 
Salah satu sekolah di Desa Danau Terate kecamatan Banjang Kabupaten HSU yang terendam banjir tahun lalu. Wilayah kecamatan ini paling awal terdampak banjir setiap tahunnya (Eddy Abdillah)

Pihak BPBD terus memantau debit ketinggian air sungai karena dibeberapa lokasi tepian sungai Balangan dan Tabalong sudah dipasang alat pendeteksi debit air.

Udi menyampaikan, jika terjadi banjir bandang secara tiba-tiba maka pihaknya bersama para relawan di setiap desa akan menyiapkan lokasi-lokasi untuk evakuasi warga.

"Saat ini pihak BPBD bersama unsur TNI Polri dalam proses menyiapkan lokasi-lokasi untuk evakuasinya, nantinya juga melibatkan para relawan di desa," terangnya.

Kepala BPBD HSU Sugeng Riyadi mengatakan, untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat pihaknya sudah mensosialisasikan waspada bahaya banjir melalui baliho, pamlet dan brosur.

"Bercermin dari kasus banjir Jakarta, tidak ada salahlah kita meningkatkan kewaspadaan, karena kondisi alam tidak bisa ditebak," katanya.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020