Oleh Rusmanadi

Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang kapasitas 2 x 30 MW yang dibangun PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW), anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, menerapkan tekhnologi ramah lingkungan.

Hal tersebut dikatakan Presiden Direktur PT Adaro Power, Muhammad Effendi saat ditemui usai acara Groundbreaking (peletakan batu pertama) dan Peresmian Proyek-Proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu.

"Penerapan tekhnologi ramah lingkungan itu salah satunya ditandai dengan penggunaan batu bara kalori rendah," katanya.

Selain itu, ujarnya, pada pengoperasiannya PLTU Mulut Tambang MSW menggunakan tekhnologi yang mampu membakar habis batu bara.

"Saat dibuang ke cerobong, hasil pembakaran batu bara ditangkap lagi oleh suatu alat sehingga yang keluar hampir tidak ada abunya," ujarnya.

PLTU Mulut Tambang MSW dibangun sejak 2008 lalu dan memasuki tahap uji coba serta sinkronisasi pada Maret 2013.

Terhitung sejak Juni lalu, PLTU Mulut Tambang MSW mulai memasok listrik untuk PLN serta kegiatan operasional pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia di Kabupaten Tabalong dan Balangan.

Ia menambahkan, nanti saat beroperasi secara penuh, PLTU Mulut Tambang MSW memerlukan pasokan 400.000 ton batu bara E4000 pertahun.

"Dengan output daya bersih sebesar 52,5MW, PLTU Mulut Tambang MSW merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan effisiensi dan operasional PT Adaro Indonesia," tambahnya.

Dengan kemampuan PT Adaro Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi sendiri dan tidak tergantung kepada PLN, ketersediaan energi listrik dapat dialokasikan untuk industri lainnya dan rumah tangga di Kalsel.

Di dua kabupaten, masing-masing Tabalong dan Balangan, nantinya akan diterapkan isolasi area dimana pada saat terjadi pemadaman listrik oleh PLN maka secara otomatis kebutuhan pasokan listrik akan dialokasikan dari PLTU Mulut Tambang MSW.

Selain itu, proyek senilai Rp1,68 Triliyun tersebut dicanangkan akan mampu menyerap sebanyak 150 orang tenaga kerja lokal.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013