Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Yazid Fanani mengingatkan seluruh pihak terkait agar siap siaga untuk ketanggapsegeraan jika terjadi bencana.
"Saat ini musim hujan yang mana sejumlah daerah di Indonesia dilanda bencana banjir dan tanah longsor, tentunya kita juga harus bersiap jika sewaktu-waktu musibah itu datang," kata Yazid di Banjarbaru, Jumat.
Menurut dia, ketanggapsegeraan penting sebagai upaya untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa dan kondisi wilayah bencana semakin parah.
Meski hingga kini di Bumi Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan tidak terjadi bencana alam yang menonjol, namun dia tidak ingin justru membuah semua pihak lengah.
Justru pada tataran pencegahan menurut dia saat ini digencarkan. Seperti peringatan dini kepada masyarakat di daerah-daerah rawan bencana.
"Jadi misalnya juga bencana itu datang, masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan. Edukasi ini sangat berguna untuk mencegah jatuhnya korban jiwa," jelas jenderal polisi bintang dua itu.
Polda Kalsel sendiri, ungkap Kapolda, telah menyiagakan Tim SAR (Search and Rescue) dari Satuan Brimob, Direktorat Samapta serta Direktorat Polisi Perairan dan Udara.
Personel terlatih dalam operasi SAR siap siaga diturunkan jika sewaktu-waktu terjadi bencana yang tentunya tidak diharapkan itu sampai terjadi.
"Kami selalu berkoordinasi dengan BPBD, Basarnas dan unsur lainnya agar sinergitas semuanya dalam operasi SAR bisa meminimalisir korban jiwa dalam setiap musibah bencana," tandas Kapolda.
Akibat hujan deras dengan durasi cukup lama, sejumlah wilayah di Kalsel mulai kebanjiran di awal tahun ini. Seperti di Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin sedikitnya 30 rumah di 3 Rukun Tetangga (RT) terendam setinggi 25 centimeter akibat sungai setempat meluap.
Penyebab sungai meluap usai hujan juga menimpa warga di Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. Puluhan rumah warga terendam banjir hingga setinggi 30 cm.
Beruntung, banjir tidak berlangsung lama. Seiring tidak lagi terjadi hujan maka ketinggian air juga berangsur surut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Saat ini musim hujan yang mana sejumlah daerah di Indonesia dilanda bencana banjir dan tanah longsor, tentunya kita juga harus bersiap jika sewaktu-waktu musibah itu datang," kata Yazid di Banjarbaru, Jumat.
Menurut dia, ketanggapsegeraan penting sebagai upaya untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa dan kondisi wilayah bencana semakin parah.
Meski hingga kini di Bumi Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan tidak terjadi bencana alam yang menonjol, namun dia tidak ingin justru membuah semua pihak lengah.
Justru pada tataran pencegahan menurut dia saat ini digencarkan. Seperti peringatan dini kepada masyarakat di daerah-daerah rawan bencana.
"Jadi misalnya juga bencana itu datang, masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan. Edukasi ini sangat berguna untuk mencegah jatuhnya korban jiwa," jelas jenderal polisi bintang dua itu.
Polda Kalsel sendiri, ungkap Kapolda, telah menyiagakan Tim SAR (Search and Rescue) dari Satuan Brimob, Direktorat Samapta serta Direktorat Polisi Perairan dan Udara.
Personel terlatih dalam operasi SAR siap siaga diturunkan jika sewaktu-waktu terjadi bencana yang tentunya tidak diharapkan itu sampai terjadi.
"Kami selalu berkoordinasi dengan BPBD, Basarnas dan unsur lainnya agar sinergitas semuanya dalam operasi SAR bisa meminimalisir korban jiwa dalam setiap musibah bencana," tandas Kapolda.
Akibat hujan deras dengan durasi cukup lama, sejumlah wilayah di Kalsel mulai kebanjiran di awal tahun ini. Seperti di Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin sedikitnya 30 rumah di 3 Rukun Tetangga (RT) terendam setinggi 25 centimeter akibat sungai setempat meluap.
Penyebab sungai meluap usai hujan juga menimpa warga di Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. Puluhan rumah warga terendam banjir hingga setinggi 30 cm.
Beruntung, banjir tidak berlangsung lama. Seiring tidak lagi terjadi hujan maka ketinggian air juga berangsur surut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020