Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi sangat strategis dalam menyampaikan pemahaman Islam yang modern dan moderat.

Hal itu akan memulihkan citra negara-negara Muslim di dunia internasional yang saat ini masih diberi stigma terancam radikalisme dan terorisme, kata Hidayat melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Hidayat menambahkan mayoritas mutlak masyarakat Indonesia yang beragama Islam bermazhab Sunni sebagaimana warga Arab Saudi sehingga kerja sama antara kedua negara sangat strategis.

Apalagi, umat Islam Indonesia dikenal moderat karena menerapkan Islam Wasathiyah dalam bingkai Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Karena itu, kerja sama antarparlemen antara Indonesia dengan Arab Saudi melalui MPR Republik Indonesia dengan Majelis Syuro Arab Saudi bisa menjadi penguat dalam pengarusutamaan Islam moderat, yaitu Islam wasathiyah.

Kerja sama antarparlemen antara MPR Republik Indonesia dengan Majelis Syuro Arab Saudi antara lain melalui Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Menurut Hidayat, ada kekhasan lembaga majelis syuro baik dalam terminologi dan sejarah politik Islam, mapun dalam posisi strategisnya.

Kerja sama tersebut tentu tetap menghormati perbedaan masing-masing lembaga yang menandakan adanya dinamika kelembagaan, tambahnya.

Pimpinan MPR melakukan kunjungan ke Arab Saudi, antara lain Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama beberapa wakil ketua MPR, yaitu Hidayat Nur Wahid, Ahmad Muzani, Jazilul Fawaid, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad.

Didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, pimpinan MPR menemui Ketua Majelis Syuro Kerajaan Arab Saudi Muhammad Ibrahim al-Sheikh, Raja Salman bin Abdul Aziz, Sekretaris Jenderal Liga Muslim sedunia, Badan Pelayanan Masjidil Haram Mekkah dan Madinah, serta warga negara Indonesia di Riyadh.
 

Pewarta: Dewanto Samodro

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019