Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) menginginkan Kebun Raya Banua milik pemerintah provinsi (Pemprov) setempat semakin maju dan terdepan atau "Mapan".

"Karenanya kami perlu studi komparasi ke Kebun Raya Bogor," ujar Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda tentang Pengelolaan Kawasan Kebun Raya Banua  Suwardi Sarlan  di Banjarmasin, sebelum ke "kota hujan" Jawa Barat (Jabar) itu, Kamis.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu mengatakan, studi banding Pansus tersebut masih fokus terhadap tata kelola kebun raya.

"Karena pada tahun 2020 ada yang mereka (pengelola Kebun Raya Bogor) kerjasamakan dengan pihak ketiga seperti pengelolaan perparkiran serta event-event tertentu," ujarnya.

Namun ada pula bagian-bagian Kebun Raya Bogor tersebut yang tidak boleh dikarjasamakan.

"Oleh karenanya, kita perlu belajar terhadap pengelolaan Kebun Raya Bogor tersebut,"  ujarnya.

Dia berharap, dari hasil studi banding ke Kebun Raya Bogor banyak mendapatkan bahan dalam pembahasan Raperda tentang Pengelolaan Kawasan Kebun Raya Banua.

"Sebab dalam kemapanan tersebut, kita berharap keberadaan Kebun Raya Banua menjadi multi fungsi, bukan sebagai tempat pelestarian tanaman langka khas Kalsel, juga menjadi wahana studi lapangan bidang ilmu pengetahuan," lanjutnya.

Selain itu, sebagai tempat rekreasi yang mursh, sehat, aman dan nyaman, serta mudah masyarakat umum/publik mengaksesnya, demikian Suwardi Sarlan.

Pansus Raperda tentang Pengelolaan Kawasan Kebun Raya Banua itu dalam studi komparasi terbagi dua kelompok yaitu ke Kebun Raya Bogor dipimpin Suwardi Sarlan, dan ke Bali pimpinan Wakil Ketua Pansus tersebut Zulfa Asma Vikra dari Partai Demokrat.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya Banua Agung Stresno SHut MSi menyatakan, pihaknya terus mengupayakan pelestarian tanaman lokal/khas daerah Kalsel serta nusantara yang tergolong langka atau terancam punah.

"Tanaman atau pepohonan yang kita lestarikan dan kembangkan bukan saja berupa buah-buahan/hortikultura, melainkan pula beragam jenis obat-obatan tradisional/herbal," katanya.

Oleh sebab hampir semua jenis tanaman/pepohonan lokal atau khas daerah Banjar Kalsel, baik berupa buah-buahan/hortikultura maupun obat-obatan, kini terdapat di Kebun Raya Banua (sekitar 35 kilometer utara Banjarmasin).

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019