Universitas Lambung Mangkurat (ULM) turut berpartisipasi dalam Go-Abroad Fair 2019 yang diselenggarakan oleh Organisatie Groep Zuid (OGZ) pada tanggal 22 sampai 24 November 2019. 

Kegiatan pameran pendidikan tinggi tingkat dunia ini diselenggarakan di dua negara yaitu Belanda dan Belgia. Ekspo ini mengambil tempat di Jaabeurs Convention Center, Utrecht Belanda dan ICC, Ghent, Belgia.

ULM melihat peluang yang ada dan dalam rangka menghadapi persaingan pasar global dalam bidang pendidikan menjadikan pameran ini sebagai kesempatan yang baik bagi calon mahasiswa eropah khususnya dari Belanda dan Belgia untuk meliat langsung program inteenasional yang di tawarkan oleh ULM.

Ekspo pendidikan ini sendiri diikuti oleh perguruan tinggi dari 103 negara diseluruh dunia antara lain Amerika, Inggris, Prancis, Jepang, Korea Selatan, China, Afrika Selatan, Mesir, Australia, Brasil, Argentina, dan banyak negara lainnya.

Sementara universitas dari Indonesia yang berpartisipasi dalam expo di Belanda antara lain Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (UNAIR), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), UIN Riau, Universitas Hassanudin (UNHAS), Bina Nusantara (Binus) dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).
Dalam ekspo ini ULM menyediakan informasi terkait dengan program internasional yang dimiliki fakultas dan program studi berupa program magang, summer course dan kelas internasional, info beasiswa, Akreditasi A, pertukaran dosen dan pelajar serta informasi tentang keunggulan ULM dalam bidang lahan basah. 

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Humas ULM Prof Dr Ir H Yudi Firmanul Arifin mengatakan, sudah ada mahasiswa dari Belanda dan Belgia yang tertarik untuk belajar di ULM melalui kegiatan ekspo tersebut.

Selain itu, dia juga melihat potensi kerja sama antar universitas baik dari Belanda, Eropa, dan China dengan banyaknya wakil universitas dari negara-negara tersebut hadir sebagai peserta pameran. 

Yudi optimis akan ada hasil yang dicapai melihat antusiasme pengunjung stand ULM yang tertarik dengan keunggulan di bidang lahan basah yang ULM miliki.

“Hasilnya beberapa universitas sudah menyampaikan niat kerja sama dengan kita antara lain IHE Delft yang merupakan perguruan tinggi dengan konsen terhadap permasalahan perairan," jelasnya.
Selain itu dari Hanzehogenschool Groningen yang berminat kerja sama pertukaran mahasiswa bidang keperawatan dan kedokteran, kemudian ada juga tawaran kerja sama dari Beijing Forestry University serta calon-calon mahasiswa mandiri yang menyampaikan secara lisan rencana studi mereka di ULM.

"Kami menargetkan pada 2020 kerja sama antar universitas sudah mulai berjalan," jelasnya.

Partisipasi ULM dalam kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan jumlah pelajar internasional. Dimana tahun 2018 dan 2019 ULM menerima mahasiswa dari kawasan ASEAN yaitu Filipina dan Thailand yang juga melalui kegiatan pameran pendidikan.

Menjadi universitas dengan standar internasional merupakan langkah ULM setelah mendapat akreditasi A dari BAN-PT. 
Turut hadir dalam stand ULM pada hari pertama pameran adalah Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI Den Haag Dien Wahid dan Kepala Kerja Sama Luar Negeri Kemendikbud Adhrial Refaddin. 

Atase pendidikan RI dalam kesempatan ini mencoba membantu ULM dan IHE Delft terkaitan rencana kerja sama studi perairan yang akan dilakukan. 

Dalam kegiatan itu, panitia menyediakan 229 booth yang diisi oleh universitas lokal maupun internasional. Panitia memperkirakan bahwa pengunjung yang datang selama tiga hari  mencapai 10.000 orang dengan berbagai latar belakang pendidikan yang tidak hanya dari Belanda dan Belgia, tapi juga dari negara kawasan eropa lainnya.

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019