Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi angin puting beliung di musim peralihan saat ini.

"Kondisi cuaca yang terjadi belakangan ini merupakan ciri-ciri cuaca ekstrem yang biasa timbul pada musim peralihan," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Bayu Kencana Putra di Banjarbaru, Selasa.

Menurut dia, potensi datangnya cuaca ekstrem akan berkurang ketika memasuki musim penghujan.

Pernyataan telah memasuki musim penghujan sendiri, ungkap Bayu, diperoleh dari pengolahan curah hujan dasarian oleh Bidang Klimatologi.

Untuk saat ini, data curah hujan dasarian (10 harian) pertama dan kedua di bulan November memperlihatkan bahwa sebagian utara wilayah Kalimantan Selatan mulai memasuki musim penghujan.
Baca juga: Bupati bantu korban puting beliung Jejangkit-Mandastana
Baca juga: Puting beliung rusak enam rumah di Mandailing

Sedangkan untuk bagian wilayah Kalsel lainnya harus menunggu hasil pengolahan curah hujan dasarian ketiga bulan November hingga dasarian berikutnya di bulan Desember 2019.

Pada Selasa sore, Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor mengeluarkan peringatan dini cuaca yaitu potensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada pukul 18:00 WITA di Haruai, Murung Pudak, Tanta, Kelua, Muara Harus, Pugaan, Sungai Durian, Batang Alai Selatan, dan dapat meluas ke wilayah Tanjung, Banua Lawas, Amuntai Utara, Amuntai Tengah, Amuntai Selatan, Hampang, Batu Benawa, dan sekitarnya.

Kondisi itu diperkirakan masih berlangsung hingga pukul 19:30 WITA.
Kapolres Banjarbaru AKBP Doni Hadi Santoso beserta istri mengunjungi lokasi desa yang diterjang puting beliung. (Foto/ist)


Sebelumnya, pada Minggu (24/11) sore, angin puting beliung terjadi di lima desa di Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Cuaca ekstrem itu mengakibatkan sedikitnya 25 rumah rusak berat, 18 rumah rusak sedang dan 61 rumah rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa di tengah hujan deras itu.

Pasca bencana alam itu, Kapolres Banjarbaru AKBP Doni Hadi Santoso beserta istri langsung mengunjungi lokasi dan memberikan bantuan sembako untuk para korban yang sementara tinggal di tenda pengungsian.*

Pewarta: Firman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019