Jumlah penumpang kapal jenis roll-on/roll-off (roro) baik yang naik maupun turun melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan, di bawah kapasitas kapal.
Manajer Grup C Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Abdul Nasir, Selasa, mengatakan belakangan ini jumlah penumpang kapal rata-rata kisaran 50-60 jiwa setiap pelayaran tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Bahkan ada beberapa pelayaran jumlah penumpang yang naik kapal dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin tujuan Surabaya lebih sedikit atau sekitar 30 orang. Jumlah tersebut jauh di bawa kapasitas kapal," kata Nasir menjelaskan.
Baca juga: Jumlah penumpang kapal naik imbas kenaikan harga tiket pesawat
Kondisi tersebut hampir terjadi di setiap pelayaraan kapal dari Pelabuhan Trisakti tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Penumpang yang naik dari Banjarmasin lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Trisakti dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Setiap hari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin memberangkat dua unit kapal roro untuk berlayar tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Meski jumlah penumpang relatif sedikit, namun jumlah penumpang armada yang mengangkut barang selalu penuh, baik yang turun di Pelabuhan Trisakti maupun yang naik tujuan Pelabuhan Tanjung Perak," ujar Manajer Grup A, B Pria Panca.
Baca juga: Kapolda: Pastikan dulu jumlah korban kapal terbakar di Depot Pertamina
Menurut Panca, arus barang dari Surabaya ke Banjarmasin yang menggunakan jasa pelayanan kapal roro relatif stabil.
"Hal itu ditandai dengan hampir setiap pelayaran yang dilakukan setiap hari dua kali di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin penumpang armada yang mengangkut barang selalu penuh," jelasnya.
Hingga saat ini, di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin beroperasi enam unit kapal jenis roro, yakni, KM Kirana 9, KM Dharma Kartika, KM Kumala dari perusahaan pelayaran Dharma Lautan Utama, dan KM Neki Sae, KM Niki Sejahtera, KM Mila Utama dari perusahaan pelayaran Prima Vista.
Baca juga: Pelindo prediksi jumlah penumpang kapal naik signifikan
Baca juga: Jumlah Penumpang Kapal Di Batulicin Meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Manajer Grup C Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Abdul Nasir, Selasa, mengatakan belakangan ini jumlah penumpang kapal rata-rata kisaran 50-60 jiwa setiap pelayaran tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Bahkan ada beberapa pelayaran jumlah penumpang yang naik kapal dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin tujuan Surabaya lebih sedikit atau sekitar 30 orang. Jumlah tersebut jauh di bawa kapasitas kapal," kata Nasir menjelaskan.
Baca juga: Jumlah penumpang kapal naik imbas kenaikan harga tiket pesawat
Kondisi tersebut hampir terjadi di setiap pelayaraan kapal dari Pelabuhan Trisakti tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Penumpang yang naik dari Banjarmasin lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Trisakti dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Setiap hari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin memberangkat dua unit kapal roro untuk berlayar tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Meski jumlah penumpang relatif sedikit, namun jumlah penumpang armada yang mengangkut barang selalu penuh, baik yang turun di Pelabuhan Trisakti maupun yang naik tujuan Pelabuhan Tanjung Perak," ujar Manajer Grup A, B Pria Panca.
Baca juga: Kapolda: Pastikan dulu jumlah korban kapal terbakar di Depot Pertamina
Menurut Panca, arus barang dari Surabaya ke Banjarmasin yang menggunakan jasa pelayanan kapal roro relatif stabil.
"Hal itu ditandai dengan hampir setiap pelayaran yang dilakukan setiap hari dua kali di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin penumpang armada yang mengangkut barang selalu penuh," jelasnya.
Hingga saat ini, di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin beroperasi enam unit kapal jenis roro, yakni, KM Kirana 9, KM Dharma Kartika, KM Kumala dari perusahaan pelayaran Dharma Lautan Utama, dan KM Neki Sae, KM Niki Sejahtera, KM Mila Utama dari perusahaan pelayaran Prima Vista.
Baca juga: Pelindo prediksi jumlah penumpang kapal naik signifikan
Baca juga: Jumlah Penumpang Kapal Di Batulicin Meningkat
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019