Oleh Imam Hanafi

Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, Irhami Ridjani mengatakan sekitar Januari 2014 jembatan yang menghubungkan Pulaulaut-Kalimantan mulai dibangun.


"Insya Allah, kalau tidak ada perubahan, Januari nanti pembangunan jembatan tersebut sudah bisa dimulai," kata bupati pada rapat koordinasi di Kotabaru, Rabu.

Saat ini, Konsultan asal Belanda sedang melakukan penelitian terkait kondisi di lokasi rencana jembatan.

"Mudah-mudahan, sebelum akhir jabatan saya (sekitar Agustus 2015), jembatan tersebut sudah selesai dibangun," kata Irhami.

Jika juga belum selesai, kata dia, pembangunan jembatan tetap akan dilanjutkan.

Sebelumnya, bupati menegaskan, rencana lokasi pembangunan jembatan Pulaulaut-Kalimantan akan digeser ke Areal Penggunaan Lain (APL) dari kawasan cagar alam.

"Kita akan geser lokasi jembatan, agar pembangunan jembatan bisa segera dilaksanakan," demikian Irhami.

Penggeseran tersebut dilakukan, karena rencana lokasi jembatan Tanjung Ayun-Tarjun yang panjangnya sekitar 3,5 km, sebagian berada di wilayah kawasan hutan cagar alam (CA).

Proses yang harus ditempuh pemerintah daerah, untuk merubah status dari kawasan CA menjadi APL cukup panjang.

Sementara pembangunan jembatan sudah harus dilakukan, salah satunya untuk menghindari terjadinya kecelakaan laut, dan terbukanya daerah tertinggal.

Bupati menyadari, dengan digesernya rencana lokasi jembatan akan menambah panjang lokasi, dan itu berarti akan menambah anggaran biaya yang harus dikeluarkan.

"Memang panjangnya akan bertambah sekitar 100 meter dibandingkan dengan rencana lokasi yang lama," ujarnya.

Tambahan panjang tersebut terjadi pada kaki jembatan di bagian pesisir.

"Penambahan panjang tersebut tidak masalah bagi perusahaan, yang penting jembatan bisa segera dibangun," ucap Irhami.

Bupati optimistis, bahwa pembangunan jembatan tersebut akan dilaksanakan pada 2013.

Jembatan yang menghubungkan Tanjung Ayun-Tarjun, dengan panjang 3,5 km dengan biaya sekitar Rp1 triliun itu akan dibangun oleh investor dari perusahaan bijih besi Group PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) dengan cara hibah.

Rencananya, pembangunan jembatan tersebut akan dilaksanakan oleh perusahaan kontruksi T.Y.Lin International Engeneering Consulting asal China dengan waktu sekitar 30 bulan.

  Dia berharap dengan dibangunnya jembatan yang menghubungkan Pulau Laut di mana terdapat enam kecamatan di Kotabaru dengan daratan Kalimantan itu akan terbukanya daerah terisolasi untuk menjadi daerah yang maju dan dapat mengejar ketertinggalan   

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013