Oleh Gunawan Wibisono
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Empat pasangan yang diduga melakukan perbuatan mesum tanpa ikatan yang sah, terjaring razia polisi saat melakukan pemeriksaan disetiap kamar Hotel Panorama Banjarmasin.
Kepala Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin, Kompol Haryono MT di Banjarmasin, Selasa mengatakan, razia hotel itu dilakukan dalam rangka razia penyakit masyarakat (pekat) yang marak terjadi di kota tersebut.
Sebelum melakukan razia di Hotel Panorama, polisi terlebih dahulu melakukan pengecekan di Hotel Tokyo namun terlihat sepi, polisi langsung balik kanan dan menuju Hotel Panorama yang terletak di jalan Soetoyo S Banjarmasin Tengah itu.
Saat melakukan pemeriksaan di kamar hotel dan mengetuk satu persatu kamar tersebut, nampak beberapa pasangan yang diduga bukan suami isteri membuka kamar.
Langsung saja polisi menanyakan identitas mereka berdua, dan ada hubungan apa hingga berduaan di dalam kamar apalagi saat ini bulan Ramadhan.
Karena tidak bisa menunjukan bukti hubungan suami isteri maka, empat pasangan diduga mesum di kamar hotel kelas melati itu langsung disuruh naik ke mobil patroli untuk dibawa ke Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin.
Sesampainya di Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin, para pasangan tersebut dilakukan pendataan dan pembinaan terkait bahaya hubungan diluar pernikahan serta antisipasi pencegahan menyebarnya virus HIV/Aids.
"Semua kita lakukan pendataan dan akan kita lakukan sidang tindak pidana ringan karena dalam bulan Ramadhan masih saja melakukan mesum di kamar hotel tanpa status yang jelas," terangnya.
Sebelum melakukan razia di Hotel Panorama, polisi juga melakukan razia di taman siring Sudirman namun hasilnya nihil, saat di Hotel Panorama petugas mendapati empat pasangan bukan suami isteri," terangnya kepada Antara.
Razia hotel ini dalam rangka razia penyakit masyarakat, dengan tujuan untuk mengantisipasi kejahatan didalam kamar hotel, serta adanya dugaan pelaku kejahatan yang bersembunyi di dalam kamar tersebut serta untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Banjarmasin, demikian Haryono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Empat pasangan yang diduga melakukan perbuatan mesum tanpa ikatan yang sah, terjaring razia polisi saat melakukan pemeriksaan disetiap kamar Hotel Panorama Banjarmasin.
Kepala Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin, Kompol Haryono MT di Banjarmasin, Selasa mengatakan, razia hotel itu dilakukan dalam rangka razia penyakit masyarakat (pekat) yang marak terjadi di kota tersebut.
Sebelum melakukan razia di Hotel Panorama, polisi terlebih dahulu melakukan pengecekan di Hotel Tokyo namun terlihat sepi, polisi langsung balik kanan dan menuju Hotel Panorama yang terletak di jalan Soetoyo S Banjarmasin Tengah itu.
Saat melakukan pemeriksaan di kamar hotel dan mengetuk satu persatu kamar tersebut, nampak beberapa pasangan yang diduga bukan suami isteri membuka kamar.
Langsung saja polisi menanyakan identitas mereka berdua, dan ada hubungan apa hingga berduaan di dalam kamar apalagi saat ini bulan Ramadhan.
Karena tidak bisa menunjukan bukti hubungan suami isteri maka, empat pasangan diduga mesum di kamar hotel kelas melati itu langsung disuruh naik ke mobil patroli untuk dibawa ke Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin.
Sesampainya di Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin, para pasangan tersebut dilakukan pendataan dan pembinaan terkait bahaya hubungan diluar pernikahan serta antisipasi pencegahan menyebarnya virus HIV/Aids.
"Semua kita lakukan pendataan dan akan kita lakukan sidang tindak pidana ringan karena dalam bulan Ramadhan masih saja melakukan mesum di kamar hotel tanpa status yang jelas," terangnya.
Sebelum melakukan razia di Hotel Panorama, polisi juga melakukan razia di taman siring Sudirman namun hasilnya nihil, saat di Hotel Panorama petugas mendapati empat pasangan bukan suami isteri," terangnya kepada Antara.
Razia hotel ini dalam rangka razia penyakit masyarakat, dengan tujuan untuk mengantisipasi kejahatan didalam kamar hotel, serta adanya dugaan pelaku kejahatan yang bersembunyi di dalam kamar tersebut serta untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Banjarmasin, demikian Haryono.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013