Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, berpeluang terkoreksi dipengaruhi sentimen negatif global.
IHSG dibuka menguat 0,31 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.179,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,22 poin atau 0,02 persen menjadi 962,39.
"Ancaman resesi dan konflik perang dagang AS dengan China serta lembaga keuangan yang pesimistis terhadap perekonomian global, akan menyeret sentimen negatif ini bagi pasar, termasuk pasar saham Indonesia yang diperkirakan indeks acuan IHSG berpeluang terkoreksi pada perdagangan saham hari ini," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis.
Baca juga: IHSG menguat 23,43 poin
IMF mencatat pertumbuhan perdagangan dunia pada kuartal I 2019 mencapai 0,5 persen, atau terendah sejak 2012. Dengan kondisi ekonomi global yang tidak menentu, IMF merevisi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3 persen dari sebelumnya 3,2 persen.
Pemangkasan tersebut merupakan angka terendah sejak krisis keuangan global pada 2008 lalu, akibat perang dagang yang terjadi antara AS dan China.
Pada 2020, IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,5 persen menjadi 3,4 persen. IMF memberi peringatan bahwa akan terjadi pelemahan pertumbuhan ekonomi serta ketidakpastian kapan bakal pulih kembali.
Baca juga: IHSG berpeluang positif
Sementara itu, lembaga pemeringkat internasional Moody's menyampaikan bahwa tingkat kemungkinan terjadinya resesi pada ekonomi global dalam 12-18 bulan ke depan sangat tinggi, bahkan sulit bagi pembuat kebijakan untuk bisa mencegah masalah ini. Namun, jika tidak mengalami resesi dipastikan akan menghadapi banyak perlambatan ekonomi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 39,13 poin atau 0,17 persen ke 22.512,05, indeks Hang Seng menguat 221,31 poin atau 0,83 persen ke 26.885,59, dan indeks Straits Times melemah 3,68 poin atau 0,12 persen ke posisi 3.131,03.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019