Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Yazid Fanani punya cara berbeda untuk membuat suasana unjuk rasa menjadi mencair. Ketika memimpin pengamanan aksi ribuan buruh dan pekerja depan DPRD Kalsel di Banjarmasin, Rabu (16/10), Kapoldanampak membaur dengan massa hingga duduk di jalan sambil bercengkrama santai.

Sesekali Kapolda yang didampingi Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sumarto itu meminta anggotanya agar membagikan air minum untuk para peserta aksi. Bahkan, dia tak sungkan untuk ikut berjoget bersama ketika musik didendangkan dari balik kendaraan tempat koordinator buruh berorasi.

Pendekatan humanis Kapolda itupun banjir pujian. Banyak pihak memberikan apresiasi atas sikap orang nomor satu di Polda Kalsel itu dalam menangani pengamanan unjuk rasa. Termasuk dari massa buruh sendiri yang salut dengan gaya sederhana jenderal bintang dua itu.

"Kami berterima kasih atas pengawalan polisi dalam unjuk rasa kali ini. Apalagi bapak Kapolda turun langsung membaur dengan massa," ucap Sadin Sasau, koordinator aksi buruh.

Baca juga: Polres HST "goes to school" tangkal unjuk rasa pelajar

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kalimantan Selatan inipun berharap, sikap Kapolda dapat ditiru oleh seluruh jajarannya.

"Kami ini datang kepada wakil rakyat untuk memperjuangkan hak-hak kami sebagai pekerja. Jadi aparat jangan khawatir, kami semua dengan semangat damai. Contohlah sikap Kapolda yang begitu hangat bersama kami," tuturnya.

Pujian juga dilontarkan akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr Budi Suryadi. Menurut pria yang dikenal sebagai pengamat politik dan kebijakan publik ini melihat langkah yang brillian telah dilakukan oleh Kapolda Kalsel.

Baca juga: Buruh migran Indonesia demo damai di KJRI Hong Kong

Menurut dia, sikap yang mencerminkan pendekatan humanis yang dilakukan Kapolda sebetulnya yang dibutuhkan dalam performan kelembagaan polisi sebagai benteng ketertiban masyarakat.

"Kelembagaan polisi menjadi lembaga modern dalam kondisi yang modern saat ini. Pendekatan keamanan yang sifatnya mengandalkan kekuatan pasukan, tidak akan menyelesaikan masalah. Apalagi buruh demo hanya menuntut haknya bukan untuk anarkis," papar
dosen di Program Studi Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ULM itu.
Untuk itu, Budi mengacungkan dua jempol untuk Kapolda yang telah mampu memberikan contoh konkret bagaimana pola dan sikap dalam pengamanan aksi unjuk rasa, sehingga suasana menjadi tertib dan semua membaur antara massa dan aparat dalam semangat damai tanpa kekerasan dan aksi anarkis.

"Keberhasilan Kapolda juga dapat dilihat dari dirangkulnya adik-adik mahasiswa untuk duduk satu meja berdialog dalam balutan pertemuan silaturahmi. Seperti kita ketahui bersama, sebelumnya pengurus DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalsel sudah bertemu Kapolda, mahasiswa menyatakan komitmen menjaga kondusifitas usai pertemuan itu," jelas Budi yang juga Ketua Pusat Studi ASEAN ULM.

Baca juga: Menristekdikti : Tidak ada sanksi bagi rektor terkait aksi demo

Selain menyampaikan sejumlah tuntutan terkait Undang-Undang Ketenagakerjaan, massa buruh yang berjumlah sekitar 2.000 orang dari dua organisasi yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kalimantan Selatan dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Kalimantan Selatan tersebut juga menyatakan sikap mendukung TNI dan Polri memberantas aksi terorisme dan menyukseskan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin.
Ketua DPRD Kalsel H Supian HK berjanji membawa aspirasi buruh di daerah ke pusat agar dapat dibahan dalam rapat di DPR RI.

Dia pun siap menandatangani poin-poin permintaan dari Serikat Buruh Kalsel seperti menolak revisi UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan, mencabut PP No 28 tentang pengupahan 2015, mencabut PP No 45 tentang Program Jaminan Pensiun serta 
menolak rencana kenaikan iuaran BPJS Kesehatan 100%.

Baca juga: Bid Dokkes patroli kesehatan di tengah unjuk rasa mahasiswa

Sesaat sebelum massa membubarkan diri, Kapolda menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas berjalannya penyampaian aspirasi yang tertib dan damai. 

"Alhamdulilah kawan-kawan buruh sudah menunjukkan sikap dewasa. Penyampaian aspirasi melalui unjuk rasa di muka umum adalah sebuah dinamika demokrasi yang wajar dan kami Polri bersama TNI akan selalu siap memberikan pengamanan agar tetap berlangsung kondusif," jelas Kapolda.  

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019