Ketua DPC Partai Persatuan Pambangunan (PPP) Kota Banjarmasin Arufah Arif mengatakan bahwa partainya akan mulai melakukan penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pilkada 2020 pada November 2019.

"Kami sudah mendapatkan petunjuk teknisnya terkait penjaringan bakal calon kepala daerah ini, dibuka pada November hingga akhir Desember 2019," ujarnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat.

Menurut dia, PPP yang bermodalkan dua kursi di DPRD Kota Banjarmasin ingin pula berpartisipasi dalam memilih calon kepala daerah yang berkualitas.

"PPP dalam menentukan calon yang akan diusung itu dilakukan melalui seleksi ketat, termasuk akan mempertimbangkan hasil survei elektabilitas," tutur anggota DPRD Kota Banjarmasin ini.

Baca juga: PPP tidak masalahkan kader pilkada pilih jalur independen

Oleh karena itu, penjaringan akan dibuka secara luas, bahkan cukup lama hampir dua bulan untuk betul-betul mendapatkan figur yang diinginkan.

"Kami ingin bisa memenangi Pilkada 2020 di ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan ini. Tentunya dengan pilihan pemimpin yang berkualitas untuk bisa memajukan Kota Banjarmasin," katanya.

Sejauh ini, kata Arufah, beberapa tokoh sudah melakukan komunikasi secara lisan untuk menjajaki dukungan.

Menurut dia, PPP harus melakukan koalisi untuk bisa mengusung calon kepala daerah pada Pilkada 2020, sebab syarat ketentuannya harus minimal memiliki 9 kursi legislatif untuk bisa mengusung.

Terkait kader PPP termasuk dirinya apakah berminat maju untuk bertarung di Pilkada 2020, Arufah mengatakan belum ada keputusan bahkan tidak ada sinyal yang ingin serius.

"Kalau saya cukup saja kedudukan saat ini menjadi anggota DPRD, sementara tidak ada keinginan maju Pilkada 2020," katanya.

Baca juga: PPP Kalsel menyatakan duka wafatnya KH Maimun Zubair
Baca juga: Sinta Nuriyah: Puasa momentum padamkan api kebencian
Baca juga: Bacaleg PPP Kalsel diperkuat dua mantan pejabat

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019